RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Microteaching
Dosen Pengampu : Muzdalifah, S.Psi., M.Si
![]() |
Disusun Oleh :
Nama : Ristiana Nisa’
NIM : 1410110074
Kelas : B2-PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2017
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah
: MA NU Miftahul Falah Kudus
Mata Pelajaran
: Aqidah Akhlak
Kelas/Semester : VII/ Ganjil
Materi Pembelajaran :
Hakikat Iman Kepada Allah
Alokasi Waktu : 1x30 Menit Pelajaran
A.
STANDAR KOMPETENSI
1.
Memahami dan meyakini hakikat Aqidah Islam dan Akhlak
Islam serta mampu menganalisis secara ilmiah hubungan dan implementasinya dalam
kehidupan sehari-hari.
B.
KOMPETENSI DASAR
1.1 Meyakini Allah
dengan argument yang kuat dan benar
1.2 Mengetahui
sifat-sifat Allah dan pembagiannya
C.
INDIKATOR
1.1.1
Menjelaskan makna hakikat Iman kepada Allah
1.1.2
Menguraikan makna lafald “Laa ilaaha illaallah”
1.2.1
Mengidentifikasi sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan
ma’nawiyah beserta bukti/dalil naqli dan aqlinya, sifatsifat mustahil
dan jaiz bagi Allah Swt.
1.2.2
Menganalisis hikmah Iman kepada Allah
D.
MATERI
- Hakikat Iman Kepada Allah
Kata iman artinya
percaya atau yakin. Sedang iman menurut istilah adalah keyakinan atau
kepercayaan seseorang yang ditetapkan dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan
dibuktikan melalui perbuatan.
Kata Allah
artinya sebagai berikut:
a)
Khalik, yaitu pencipta alam semesta atau pencipta makhluk.
b) Nama Tuhan orang Islam yang berhak
disembah dan dimintai segala
sesuatu oleh makhluknya.
Maksud
iman kepada Allah yaitu mempercayai, meyakini, dan membenarkan dengan sepenuh
hati adanya Allah swt. sebagai Tuhan pencipta alam semesta yang berhak disembah
dan dimintai segala sesuatu oleh makhluknya.
Hal ini
sesuai Hadist Nabi Muhammad SAW yang berbunyi :
الايمان معرفة بالقلب و قول باللسا ن
و عمل بالاركان (رواه الطبران(
Artinya
: “Iman adalah pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lisan, dan pengamalan
dengan anggota badan.”(HR Thabrani).
Dari
penjelasan Hadits di atas dapat disimpulkan bahwa iman kepada Allah SWT
membutuhkan tiga unsur anggota badan yang tidak bisa dipisahkan satu sama
lainnya, yaitu hati, lisan dan anggota badan. Oleh karena itu, apabila ada
seseorang yang mengaku beriman kepada Allah SWT hanya dalam hati, lisan, hati
dan lisan atau anggota badan saja, maka orang tersebut belum bisa dikatakan
orang yang beriman.Iman kepada Allah merupakan suatu keyakinan yang sangat
mendasar. Tanpa adanya iman kepada Allah SWT, seorang tidak akan beriman kepada
yang lain, seperti beriman kepada malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul Allah dan
hari kiamat.
- Makna Lafald Laa Ilaaha Illaallah
Makna
syahadat La Ilaha Illallah adalah Tiada Sesembahan yang berhak untuk
disembah/diibadahi selain Allah atau dengan kata lain Tiada sesembahan yang
benar kecuali Allah. Kita
lihat bahwa sesungguhnya di dunia ini begitu banyak sesembahan yang
disembah/diibadahi selain Allah. Namun semua sesembahan itu adalah batil.
Sesembahan-sesembahan itu tidak layak dan tidak pantas untuk disembah/dibadahi.
Hanya Allahlah satu-satunya yang berhak dan benar untuk disembah. Hal ini
sebagaimana doa yang sering kita ucapkan berulang-ulang kali di dalam salat
kita “Hanya kepada-Mulah kami beribadah”.
Banyak
hal-hal yang dapat membatalkan syahadat seseorang, di antaranya adalah
melakukan perbuatan sihir, membenci
ajaran islam, menghina Allah, menghina Rasulullah, menghina ajaran islam,
berpaling dari agama Allah, tidak mempelajari dan mengamalkannya dan lain
sebagainya. Orang yang melakukan salah satu dari pembatal syahadat tersebut dan
tidak bertaubat, maka ia kafir. Meskipun ia salat, puasa, zakat, pergi haji
serta melakukan ibadah-ibadah lainnya.
Barangsiapa
yang membenarkan kalimat syahadat La Ilaha Illallah hanya di dalam hati
maka ia seperti paman Rasulullah Abu Thalib yang kafir karena enggan
mengucapkan kalimat ini. Dan barangsiapa yang hanya mengucapkan kalimat
syahadat La Ilaha Illallah di lisan tanpa amalan hati dan badan sungguh
ia bagaikan kaum munafik yang mengaku-ngaku islam.
- Sifat-Sifat Allah Dan
Pembagiannya
1.
Sifat Wajib dan Mustahil Allah
S.w.t.
Kita akan pelajari sifat wajib Allah dan mustahil-Nya
secara bersamaan. Karena pada dasarnya,sifat mustahil adalah kebalikan dari
sifat wajib.
a.
Pengertian dan Sifat-Sifat Wajib serta Mustahil
Allah
Yang
dimaksud sifat wajib Allah s.w.t.ialah sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh
Allah s.w.t.yang sesuai dengan keagungan-Nya sebagai Pencipta alam
seisinya.Sedangkan sifat mustahil Allah adalah kebalikan dari sifat wajib
Allah,yaitu sifat yang tidak mungkin ada dan tidak layak disandarkan pada Dzat-Nya
sebagai Pencipta alam semesta. Sifat-sifat wajib dan mustahil Allah adalah
sebagai berikut:
1)
Wajib : Wujud artinya ada
Mustahil : ‘Adam
artinya tidak ada
Adanya
Allah S.w.t..dapat dibuktikan dengan adanya alam ini. Semua barang yang ada di
lingkungan kita pasti ada yang membuat. Adanya meja ada yang membuat yaitu
Tukang. Adanya baju atau pakaian karena dibuat oleh penjahit. Alam ini pasti
ada yang membuat dan tidak mungkin ada dengan sendirinya. Allah S.w.t.berfirman
dalam Q.S Ali Imron:2
اللَّهُ
لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
Artinya : ”Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus
makhluk-Nya.
2)
Wajib : (Qidam) artinya Terdahulu
Mustahil : Hudus artinya Baru
Akal
sehat mengatakan bahwa tukang kayu lebih dahulu ada daripada meja yang dibuatnya. Allah S.w.t..adalah pencipta alam
semesta, Dia lebih dahulu ada sebelum
alam ini ada. Firman Allah Q.S. Al-Hadid ayat 3 .
هُوَ الأوَّلُ وَالآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ
شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya
:”Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Lahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
(Q.S.Al Hadiid 3)”
3)
Wajib : Baqa’ artinya Kekal
Mustahil : Fana’
artinya Rusak
Semua
makhluk ciptaan Allah S.w.t..akan rusak, sedangkan Dia sebagai pencipta tidak akan rusak. Allah S.w.t..akan kekal
selamanya dan Dia tidak akan pernah mati.
Firman Allah S.w.t. dalam Q.S Ar-Rahman :27 .
وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ
ذُو الْجَلالِ وَالإكْرَامِ
Artinya :
“dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
4)
Wajib : Mukhalafatu lil
Hawaditsi artinya
Berbeda dengan Makhluk
Mustahil : Mumatsalatu lil Hawaditsi
artinya serupa dengan Makhluk
Allah
S.w.t..memiliki sifat yang sempurna dan istimewa. Sifat Allah S.w.t..berbeda dengan sifat makhluk-Nya. Allah
S.w.t..berfirman:
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ
وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya :
”tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar
dan melihat”.
5)
Wajib : Qiyamuhu Binafsihi artinya Berdiri Sendiri
Mustahil :Ihtiyaju
Lighhoirihi artinya Butuh Kepada yang Lain
Allah
S.w.t..sebagai pencipta alam adalah Maha kuasa. Dia tidak memerlukan bantuan dari kekuatan lain karena mempunyai
kekuatan yang ada pada diri-Nya. Firman Allah S.w.t. . Q.S Al-Ankabuut: 6
وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا
يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Artinya: “Dan
Barangsiapa yang berjihad, Maka Sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya
sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu)
dari semesta alam”.
6)
Wajib : Wahdaniah artinya Esa
Mustahil :Ta’addud
artinya berbilang
Manusia
dituntut untuk meyakini bahwa wujud Allah Maha Esa (satu). Firman Allah S.w.t.
قُلْ
هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
Artinya
:”Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa(Q.S. 112 Al Ikhlash 1)
7)
Wajib : Qudrat artinya Kuasa
Mustahil :’Ajzun
artinya Lemah
Manusia
dapat berkuasa, tetapi kekuasaannya sangat terbatas. Manusia tidak akan dapat mempertahankan dirinya untuk tetap
hidup. Kuasa Allah S.w.t..di atas
segala-galanya. Allah S.w.t..berfirman :
إِنَّ
اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya:” Sesungguhnya Allah berkuasa atas
segala sesuatu.
8)
Wajib : Iradah artinya Berkehehdak
Mustahil :Karahah
artinya Terpaksa
Manusia
mempunyai kehendak, tetapi banyak yang tidak terlaksana. Kehendak Allah
S.w.t..pasti terlaksana karena Dia Maha Kuasa. Jika Allah S.w.t..berkehendak,
tidak satu pun yang dapat menolak. Allah S.w.t..mempunyai kemauan dan
kehendak sendiri dalam menciptakan alam
semesta. Dia tidak akan pernah diperintah dan
diatur pihak lain. Firman Allah S.w.t..:
إِنَّمَا
أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Artinya
:”Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah
berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.(Q.S.Yaa siin
82)
9)
Wajib : ‘Ilmun artinya Mengetahui
Mustahil : Jahlun
artinya Bodoh
Akal sehat
pasti mengakui bahwa orang yang membuat sesuatu pasti mengetahui sesuatu yang
akan dibuat. Allah S.w.t..adalah pencipta alam ini dan Dia mengetahui semua ciptaan-Nya .Firman Allah S.w.t:
وَاللَّهُ
بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيم
Artinya : ”
dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (Q.S. Al Hujuraat 16)
10) Wajib : Hayat artinya Hidup
Mustahil :Mautun
artinya Mati
Seluruh
kehidupan makhluk tunduk kepada Allah S.w.t..Dia yang mengatur semua kehidupan
makhluk hidup. Allah S.w.t..tidak akan mati dan Dia kekal selamanya .Allah
S.w.t.berfirman :
اللهُ لا إِلَـهَ
إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوم
Artinya:
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup kekal
lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.(Q.S. 3 Ali
'Imran 2)
11) Wajib : Sama’ artinya Mendengar
Mustahil :Shummun
artinya Tuli
Tidak ada
suatu yang tidak didengar oleh Allah S.w.t..Walaupun jumlah suara manusia
ratusan juta, semua akan didengar oleh Allah S.w.t.Allah S.w.t..berfirman :
إِنَّ اللهَ سَمِيعٌ
عَلِيمٌ
Artinya:
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al Hujuraat 1)
12) Wajib : Bashar artinya Melihat
Mustahil :’Umyun
artinya Buta
Allah
melihat segala sesuatu, baik yang besar maupun yang kecil, bahkan yang
tersembunyi, tanpa bantuan alat untuk melihat. Penglihatan Allah tidak ada
batasnya. Teknologi manusia yang paling canggih pun tidak mungkin dapat
mengimbangi penglihatan Allah. Firman Allah S.w.t.:
إِنَّهُ
هُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
Artinya:”
Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S.17 Al Israa' :1)
13) Wajib : Kalam artinya Berfirman
Mustahil :Bukmun
artinya Bisu
Kalam berarti Allah S.w.t..berbicara melalui
firman-Nya yang berupa wahyu. Allah S.w.t. berfirman :”
وَكَلَّمَ
اللهُ مُوسَى تَكْلِيماً
Artinya:” Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.
(Q.S. 4 An Nisaa' 164)
14) Wajib : Qadiran artinya yang Maha
Kuasa
Mustahil : ’Ajizan
artinya yang lemah
15) Wajib : Muridan artinya yang Maha
berkehendak
Mustahil : Mukrahan artinya yang terpaksa
16) Wajib : ‘Aliman artinya yang Maha
Mengetahui
Mustahil : Jahilan artinya yang Bodoh
17) Wajib : Hayyan artinya Yang Maha
Hidup
Mustahil : Mayyitan artinya yang Mati
18) Wajib : Sami’an artinya
Maha Mendengar
Mustahil : . Ashommu
artinya yang Tuli
19) Wajib : Bashiran artinya Yang Maha
Melihat
Mustahil : A’ma artinya yang Buta .
20) Wajib : Mutakalliman artinya Yang Maha
Berfirman
Mustahil : Abkam artinya yang Bisu
b. Pembagian
Sifat-sifat Wajib Bagi Allah
Dua
puluh sifat di atas tersebut dikelompokkan menjadi 4 kelompok sebagai berikut :
1) Sifat Nafsiyah, yaitu sifat yang berhubungan dengan Dzat Allah S.w.t..semata.Sifat nafsiyah
ini ada satu, yaitu wujud. (وُجُوْد
)
2) Sifat Salbiyah,yaitu sifat yang menolak segala sifat-sifat yang tidak layak dan patut bagi
Allah s.w.t, sebab Allah Maha sempurna dan tidak memiliki kekurangan. Atau bisa
diartikan sifat salbiyah ini hanya dimilki oleh Allah dan tidak dimiliki oleh
makhluk-Nya
Sifat
salbiyah ini ada lima,yaitu
Qidam ( قِدَامْ
) Qiyamuhu binafsihi ( قِيَامُهُ بِنَفْسِهِ )
Baqa’
(بَقَاء
)Mukhalafatu lil hawaditsi ( مُخَالَفَةُ
لِلحَوَادِثِ )
Wahdaniyyah
(وَحْدَانِيَّة )
3) Sifat Ma’ani, yaitu sifat
yang ada pada dzat Allah yang sesuai dengan kesempurnaan Allah. Karena
keberadaan sifat inilah nantinya muncul sifat ma’nawiyah. Yang termasuk sifat
ma’ani ada tujuh, yaitu :
Qudrat
( قُدْرَة ) Iradat ( اِرَا دَة
)
‘Ilmu ( عِلْمُ
) Hayat (
حَيَا ة)
Sama’ (سَمَع ) Bashar ( بَصَرْ )
Kalam (كَلاَ م )
Sifat-sifat
ma’ani ini adalah sifat-sifat yang juga dimiliki oleh makhluk. Bedanya,jika
yang memiliki sifat ini Allah maka sifat
ini tidak tebatas, sedangkan jika yang memiliki sifat ini makhluk,maka sifat
ini terbatas. Contohnya : Allah Maha hidup artinya selamanya dan tidak akan
mati. Sedangkan makhluk-Nya juga hidup,tapi suatu saat akan mati
4) Sifat Ma’nawiyah, yaitu sifat yang selalu tetap ada pada dzat Allah dan
tidak mungkin pada suatu ketika Allah tidak bersifat demikian. Jumlah sifat
ma’nawiyah sama dengan jumlah sifat ma’ani, yaitu :
Qadiran ( قَادِرًا ) Muridan ( مُرِيْدًا )
’Aliman ( عَا لِمَاً ) Hayyan ( حَيًّا )
Sami’an ( سَمِيْعًا Basiran ( بَصِيْرًا )
Mutakalliman ( مُتَكَلِّمًا )
Sifat-sifat
ini sebagai penguat dari sifat-sifat ma’ani Allah. Dengan demikian, sifat
ma’ani Allah dan ma’nawiyah-Nya tidak bisa dipisahkan satu dengan yang
lainnya,sebab setiap ada sifat ma’ani tentu ada sifat ma’nawiyah. Dengan kata
lain,sifat ma’anawiyah Allah menggambarkan keberadaan dan Dzat Allah yang terus
menerus memiliki sifat ma’ani. Jika disebutkan Allah bersifat Qudrat (Kuasa),artinya secara otomatis Allah
adalah Dzat Yang Maha Kuasa dan akan tetap seperti itu tanpa adabatasnya.
2.
Sifat Jaiz Bagi Allah S.w.t.
Sifat jaiz Allah S.w.t.berarti sifat kebebasan Allah, yakni kebebasan yang
dimiliki-Nya sebagai Tuhan semesta alam. Sifat jaiz Allah S.w.t..ialah
kebebasan untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu sesuai dengan
kehendak-Nya yang mutlak.
فِعْلُ كُلِّ مُمْكِن
اَوْتَرْكُهُ
Artinya:”Memperbuat segala seseuatu yang mungkin terjadi
atau tidak memperbuatnya. Firman Allah S.w.t. :
وَاللهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيرٌ
Artinya:”Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (Q.S. 2 Al Baqarah 284)
- Hikmah Iman Kepada Allah
Orang yang memfungsikan
iman kepada Allah SWT dalam hidupnya, akan memiliki sikap dan kepribadian
sebagai berikut :
1. Menyadari kelemahan
dirinya di hadapan Allah Yang Maha Besar, sehingga ia tidak mau bersikap
sombong atau takabur
serta menghina orang lain.
2. Menyadari bahwa segala
yang ia nikmati dalam kehidupan ini berasal dari Allah Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang. Hal ini menyebabkan ia akan menjadi orang yang senantiasa
bersyukur kepada Allah. Ia memanfaatkan segala nikmat Allah sesuai dengan
kehendak-Nya.
3.
Menyadari bahwa dirnya pasti akan mati
dan dimintai pertanggung jawaban tentang segala amal perbuatan yang dilakukan.
Hal ini menyebabkan ia senantiasa berhati-hati dalam menempuh liku-liku
kehidupan di dunia yang fana ini.
4. Merasa bahwa dirinya
selalu dilihat oleh Allah Yang Maha Mengetahui. Ia merasa bahwa pada waktu ia
melakukan perbuatan yang buruk, Allah mengetahuinya. Kemudian ia berusaha
meninggalkan perbuatan yang buruk, karena dalam dirinya sudah tertanam rasa
malu berbuat salah. Ia menyadari bahwa sekalipun tidak ada orang lain yang
melihatnya namun Allah Maha Melihatnya.
5. Sadar dan segera
bertaubat apabila pada suatu ketika karena kekhilafan ia berbuat dosa. Ia
segera akan memohon ampun dan bertaubat kepada Allah SWT, dan berjanji tidak
akan mengulangi perbuatan jahat yang dilakukannya itu, sebagaimana diterangkan
dalam Al Qur’an.
E.
MODEL PEMBELAJARAN
Model
pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah Cooperative
Learning. Di mana Cooperative learning adalah suatu model
belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja
atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam
kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.
F.
METODE PEMBELAJARAN
Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah
metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode TGT (Team Game
Turnament), dan metode penugasan.
G.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan
|
Deskripsi
|
Pendahuluan
|
§
Pendidik mengucapkan salam
§
Pendidik mengkondisikan kelas
§
Pendidik menanyakan kehadiran peserta didik
§
Pendidik mengawali pembelajaran dengan membaca basmallah
§
Pendidik menjelaskan kompetensi yang harus dicapai
siswa dalam kegiatan pembelajaran / mengemukakan tujuan pembelajaran
§
Pendidik memotivasi peserta didik untuk aktif dalam
pembelajaran
|
Inti
|
§
Pendidik mengembangkan stimulus peserta didik dengan
cara memberikan simulasi terkait materi pembelajaran
§
Pendidik menyampaikan materi Iman Kepada Allah
§
Pendidik melakukan tanya jawab kepada peserta didik
terkait materi tentang Iman Kepada Allah
§
Pendidik bersama peserta didik melakukan ice
breaking guna menambah konsentrasi dan semangat siswa dalam proses
pebelajaran.
§
Pendidik membagikan short card kepada
perserta didik terkait materi Iman Kepada Allah
§
Pendidik menyampaikan tugas masing-masing peserta
didik
§
Setiap peserta didik menempel short card di
tempat yang telah disediakan pendidik.
§
Peserta didik melakukan permainan talking stick yang
dipandu oleh pendidik disertai dengan ulasan materi tentang Iman Kepada Allah
§
Pendidik meminpin jalannya game tersebut dari awal
hingga akhir.
|
Penutup
|
§
Pendidik bersama peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah dibahas.
§
Pendidik memberikan tugas dengan mengerjakan
soal-soal latihan sebagai evaluasi.
§
Pendidik bersama peserta didik mengakhiri
pembelajaran dengan membaca bacaan hamdalah
§
Pendidik menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam.
|
H.
SUMBER BELAJAR
1.
Sumber: Al Qur’an terjemahan dan hadits
2.
Buku acuan Paket
Aqidah Akhlak Depag .
3.
Bahan: LKS
4.
Kertas
5.
Short
Card
I.
EVALUASI
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1.
Iman kepada Allah merupakan rukun Iman yang …..
a.
Ke-1
b.
Ke-2
c.
Ke-3
d.
Ke-4
2.
الايمان معرفة بالقلب و قول باللسا ن
و عمل بالاركان
Hadits di atas dapat disimpulkan
bahwa iman kepada Allah SWT membutuhkan tiga unsur anggota badan yang tidak
bisa dipisahkan satu sama lainnya, yaitu …
a.
Pikiran,
hati, dan nurani
b.
Lisan,
anggota badan, dan pikiran
c.
Hati, lisan dan anggota badan
d.
Lisan, anggota badan, dan pikiran
3.
Makna syahadat La Ilaha Illallah
adalah ….
a.
Tiada sesembahan yang salah kecuali Allah
b.
Tiada Sesembahan yang berhak untuk
disembah/diibadahi selain Allah
c.
Tiada
keyakinan yang benar kecuali Allah
d.
Tiada Sesembahan yang tidak berhak untuk disembah/diibadahi
selain Allah
4.
Sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah s.w.t.yang
sesuai dengan keagungan-Nya sebagai Pencipta alam seisinya, adalah arti dari
....
a.
Sifat wajib Allah
b.
Sifat mustahil Allah
c.
Sifat jaiz Allah
d.
Sifat Wujud Allah
5.
Sifat yang tidak mungkin ada dan tidak layak disandarkan
pada Dzat-Nya sebagai Pencipta alam semesta, adalah arti dari ....
a.
Sifat wajib Allah
b.
Sifat mustahil Allah
c.
Sifat jaiz Allah
d.
Sifat Wujud Allah
6.
فِعْلُ كُلِّ مُمْكِن اَوْتَرْكُهُ adalah termasuk ....
a.
Sifat wajib Allah
b.
Sifat mustahil Allah
c.
Sifat jaiz Allah
d.
Sifat Wujud Allah
7.
Allah wajib bersifat Qadiran, dan mustahil bersifat ...
a.
Mukraha
b.
Mayyitan
c.
Jahilan
d.
’Ajizan
8.
Allah S.w.t..memiliki sifat yang sempurna dan istimewa.
Sifat Allah S.w.t..berbeda dengan sifat
makhluk-Nya. Merupakan sifat wajib Allah yang berarti .....
a.
Mukhalafatu
lil Hawadits
b.
Mumatsalatu lil Hawaditsi
c.
Qiyamuhu
Binafsihi
d.
Wahdaniyah
9.
Wujud, termasuk sifat wajib Allah yang tergolong ...
a.
Salbiya
b.
Ma’ani
c.
Nafsiyah
d.
Ma’nawiyah
10. Sifat yang ada pada dzat Allah yang sesuai dengan
kesempurnaan Allah. Termasuk pengertian sifat ...
a.
Salbiyah
b.
Ma’ani
c.
Nafsiyah
d.
Ma’nawiya
Kudus,
13 April 2017
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Mts NU
Miftahul Falah Aqidah
Akhlak
M. Alfian
Ni’am, M.Pd.I Ristiana
Nisa’, S.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar