GERAKAN MODERNISASI DUNIA ISLAM
(KURIKULUM 2013)
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Materi dan Pembelajaran SKI Mts dan MA
Dosen Pengampu : Drs. H. Ahmad Fauzan, M.Ag
![]() |
Disusun Oleh :
Kelas B2-PAI
Kelompok 9
1. M. Humam
Abdillah (1410110072)
2. Ristiana Nisa’ (1410110074)
3. Amalia Maulida (1410110075)
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2017
IHTISAR
MATA
PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
KURIKULUM
2013
Pada materi gerakan modernisasi dunia Islam dipaparkan
mengenai perkembangan Islam pada masa modern, macam-macam gerakan modernisasi
Islam serta pemikiran-pemikiran dari tokoh-tokoh pembaharu dunia
Islam (Muhammad Ali Pasha, Muhammad Abduh, Muhammad Iqbal, Jamaluddin al-
Afghani, dan Muhammad
Rasyid Ridha). Sehingga kita dapat mengambil
ibrah dari peristiwa perkembangan Islam pada masa modern.
A.
Kompetensi Inti
- Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya
- Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya
- Memahami pengetahuan (factual, konseptual,
dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan
teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
- Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B.
Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati
nilai-nilai perjuangan dari tokoh-tokoh modernisasi dunia Islam sebagai implementasi dari kewajiban
berdakwah dalam Islam.
2.1 Menunjukkan sikap akhlakul karimah dalam
kehidupan sehari-hari dari tokoh-tokoh pembaharu dunia sebagai suri
tauladan bagi generasi muslim masa kini.
3.1 Memahami gerakan
modernisasi dunia Islam.
4.1 Mereaktualisasikan ibrah dari peristiwa gerakan
modernisasi dunia Islam.
C.
Indikator dan Tujuan
1.1.1
Peserta didik dapat menghayati
nilai-nilai perjuangan dari tokoh-tokoh modernisasi dunia Islam sebagai implementasi dari kewajiban
berdakwah dalam Islam.
1.1.2
Peserta didik dapat menghayati sikap kegigihan belajar
dari tokoh-tokoh pembaharu dunia Islam sebagai implementasi kewajiban belajar
bagi umat Islam.
2.1.1
Peserta didik dapat menunjukkan sikap
akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari dari
tokoh-tokoh pembaharu dunia sebagai suri tauladan bagi generasi muslim masa
kini.
3.1.1
Peserta didik dapat menjelaskan perkembangan Islam pada masa modern.
3.1.2
Peserta didik dapat mengidentifikasi tokoh-tokoh pembaharuan dan modernisasi dunia Islam.
3.1.3
Peserta didik dapat mengidentifikasi pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh
pembaharuan dan modernisasi dunia Islam.
3.1.4
Peserta didik dapat mengambil ibrah dari
peristiwa perkembangan Islam pada masa modern.
4.1.1
Peserta didik dapat mereaktualisasikan ibrah dari
peristiwa gerakan modernisasi dunia Islam.
D.
Peta Konsep
![]() |
E.
Model Pembelajaran
Model yang
digunakan pada materi gerakan modernisasi dunia Islam adalah pembelajaran model
Cooperative Learning, merupakan strategi pembelajaran melalui kelompok
kecil siswa yang saling bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk
mencapai tujuan belajar.
F.
Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan dalam materi gerakan modernisasi
dunia Islam adalah:
1.
Metode Ceramah
Dengan menggunakan metode ceramah akan lebih efektif
bila guru ingin menambah atau member penekanan terhadap materi yang dipelajari.
2.
Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran
dalam bentuk sejumlah pertanyaan yang harus dijawab , terutama dari guru kepada
siswa, tetapi ada pula dari siswa kepada guru.
3.
Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengajar dengan cara
memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing
mengajukan argumentasinya.
4.
Metode Snowball Throwing.
Metode ini bertujuan untuk memancing kreatifitas dalam
membuat soal sekaligus menguji daya serap materi yang disampaikan oleh ketua
kelompok.
5.
Metode Penugasan.
Dengan menggunakan metode penugasan maka siswa akan
lebih berpikir kritis dan aktif dalam menanggapi materi yang telah disampaikan
oleh guru.
G.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
|
Deskripsi
|
Pendahuluan
|
·
Pendidik mengucapkan salam
·
Pendidik mengkondisikan kelas
·
Pendidik menanyakan kehadiran peserta didik
·
Pendidik mengawali pembelajaran dengan membaca basmallah
·
Pendidik menjelaskan kompetensi yang harus dicapai
siswa dalam kegiatan pembelajaran / mengemukakan tujuan pembelajaran
·
Pendidik memotivasi peserta didik untuk aktif dalam
pembelajaran
|
Inti
|
Mengamati:
·
Pendidik menyampaikan metode
dan tata cara dalam pembelajaran
·
Pendidik membagi siswa
menjadi lima kelompok di mana masing-masing kelompok memiliki ketua kelompok
·
Masing-masing ketua kelompok
menyampaikan materi pembelajaran kepada anggota kelompoknya
·
Sedangkan anggota kelompok
tersebut mendengarkan materi yang disampaikan oleh ketua kelompoknya.
|
Menanya:
·
Setiap kelompok membuat dua
pertanyaan untuk kelompok lain terkait materi yang telah dipelajari
·
Dengan dipimpin oleh
pendidik, masing-masing kelompok saling bertukar pertanyaan.
|
|
Mengeksplor
·
Pendidik meminta
masing-masing kelompok untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang didapatkan
|
|
Mengasosiasi
·
Peserta didik bekerja sama
dengan teman sekelompok untuk memikirkan jawaban yang telah diajukan kelompok
lain
|
|
Mengkomunikasikan
·
Setelah selesai,
masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya
·
Kelompok yang bersangkutan
memberikan tanggapan atas jawaban yang telah dipresentasikan
·
Pendidik memberikan
tanggapan atas diskusi yang telah dilakukan oleh peserta didik.
|
|
Penutup
|
·
Pendidik menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dibahas.
·
Pendidik memberikan reward bagi kelompok yang
tampil dengan baik
·
Pendidik memberikan tugas dengan mengerjakan
soal-soal latihan sebagai evaluasi.
·
Pendidik bersama peserta didik mengakhiri
pembelajaran dengan membaca bacaan hamdalah
·
Pendidik menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam.
|
H.
Pendalaman Materi
1.
Perkembangan
Islam Pada Masa Modern
Perkembangan Islam pada periode modern berawal pada
sekitar tahun 1800. Perkembangan Islam periode modern dilatar belakangi
jatuhnya Mesir ke tangan bangsa Barat, yaitu Prancis. Jatuhnya Mesir ke bangsa
Barat menyadarkan kembali umat Islam bahwa di Barat telah timbul peradaban yang
lebih tinggi dan lebih maju serta dapat mengancam peradaban Islam.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Islam berkembang
kembali pada periode modern, seperti berikut :
a.
Umat Islam mempelajari
berbagai ilmu pengetahuan.
b.
Umat Islam menyadari
bahwa menyebarluaskan ajaran Islam termasuk jihad fii sabilillah.
c.
Keterbukaan umat Islam
dalam menerima unsur-unsur budaya dan peradaban di luar agama Islam.
d.
Pertumbuhan ekonomi yang
meliputi bidang industri, jasa, pertanian, perdagangan, dan sebagainya.
Dari berbagai faktor itulah Islam mulai berkembang.
Islam tidak hanya berkembang kembali di Jazirah Arab. Tetapi, Islam berkembang
hampir ke seluruh pelosok dunia.
2.
Tokoh-Tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islam
Pada abad ke-18 dan awal abad ke-19, dunia Islam
berada dalam situasi yang sangat kritis. Hampir seluruh Negara atau wilayah
Islam jatuh ke tangan bangsa Barat. Penjajahan yang dilakukan bangsa-bangsa
Barat yang beragama Nasrani atas wilayah Islam, menyadarkan umat Islam dari
keterlenaan. Umat Islam mulai menyadari kelemahan dan ketertinggalannya. Tokoh yang mempelopori gerakan tajdid atau
pembaruan (modernisasi) Islam, antara lain sebagai berikut:
a.
Muhammad Abduh
Muhammad Abduh lahir di Mesir tahun 1849. Ia adalah
seorang pemikir, teolog, dan pembaru dunia Islam di Mesir. Silsilah
keturunannya bersambung dengan Umar bin Khattab. Ketika belajar di Al-Azhar, ia bertemu
dengan Jamaluddin al-Afghani. Ia sangat terkesan dengan pemikiran-pemikiran
Al-Afghan. Setelah tamat, ia mengajar di Al-Azhar dan aktif menulis surat
kabar Al-Abram. Ia juga menjabat sebagai rektor Al-Azhar. Adapun ide-ide pembaruannya yang membawa
dampak positif bagi pengembangan pemikiran Islam adalah sebagai
berikut :
1)
Pembukaan pintu ijtihad karena
ijtihad merupakan dasar yang penting dalam menafsirkan kembali ajaran Islam.
2)
Penghargaan terhadap
akal. Abduh mengatakan bahwa Islam adalah agama rasional, yang sejalan dengan
akal ilmu pengetahuan akan maju.
3)
Kekuasaan negara harus
dibatasi oleh konstitusi yang telah dibuat oleh negara yang bersangkutan.
4)
Memodernisasi sistem
pendidikan di Al- Azhar.
b.
Jamaludin Al-Afghani
Nama lengkapnya adalah Sayyid Jamaluddin al-Afghani.
Ia lahir di Asadabad tahun 1839 dan wafat di Istambul tahun 1897. Ia mendapat gelarsayyid karena
ia keturunan Husain bin Ali bin Abi Thalib. Sejak kecil, ia sudah belajar
membaca AL-Qur’an, bahasa Arab, dan Persia, serta ilmu-ilmu lainnya, seperti
tafsir, hadits tasawuf, dan filsafat.
Ketika terjadi persoalan politik di Mesir, ia pergi
Paris (Prancis). Di kota ini dia mendirikan sebuah organisasi bernama AL-Urwatul
Wusqa yang beranggotakan muslim militan di Mesir, Suriyah,
dan Afrika Utara. Organisasi ini bertujuan mempercepat persaudaraan
islam, membela, dan mendorong umat islam untuk mencapai kemajuan.
Berikut ini beberapa pemikiran Al-Afghani tentang
pembaruan umat Islam :
1)
Kemunduran umat Islam
bukan karena Islam tidak sesuai dengan perkembangan zaman dan perubahan
kondisi. Kemunduran itu disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa faktor
itu adalah sebagai berikut :
a)
Umat Islam telah
dipengarui oleh sifat statis, berpegang pada taklid, dan bersikap fatalis.
b)
Umat Islam telah meninggalkan akhlak yang
tinggi dan telah melupakan ilmu pengetahuan.
c)
Di bidang politik ,
kesatuan umat Islam menjadi terpecah belah
2)
Untuk mengembalikan
kejayaan pada masa lalu dan sekaligus menghadapi dunia modern, umat Islam harus
kembali kepada ajaran Islam yang murni dan Islam harus dipahami dengan akal
serta kebebasan.
3)
Corak pemerintahan otokrasi dan absolut harus diganti
dengan pemerintahan demokratis. Kepala negara harus bermusyawarah dengan pemuka
masyarakat yang berpengalaman.
4)
Tidak ada pemisahan
antara agama dan politik. Pan Islamisme atau rasa solidaritas antara umat Islam
harus dihidupkan kembali.
c.
Rasyid Ridla
Rasyid Ridha lahir di Al-Qalamun pada tanggal 23
September 1865. Ada yang mengatakan silsilahnya bersambung dengan Nabi Muhammad
SAW. melalui garis keturunan Husain bin Ali bin Abi Thalib sehingga ia mendapat
gelar sayyid. Ia dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan keluarga
terhormat serta taat agama.
Keinginan Rasyid Ridha untuk bertemu dengan Jamaluddin
al-Afghani tidak tercapai karena lebih dahulu meninggal sebelum Rasyid Ridha
menjumpainya. Sebaliknya, Muhammad Abduh dapat dijumpainya setelah ia dibuang
di Beirut (Libanon). Pertemuan dialog antara Ridha dan Abduh semakin
menumbuhkan semangat juang dalam dirinya untuk melepaskan umat Islam dari
belenggu keterbelakangan dan kebodohan.
Rasyid Ridha banyak menyerap pikiran dan pandangan
Muhammad Abduh dalam usaha memajukan umat Islam. Setelah Muhammad Abduh
diizinkan kembali ke Mesir, Rasyid Ridha mengusulkan kepada gurunya agar ia
menerbitkan sebuah majalah. Maka terbitlah majalah yang diberi nama Al-
Manar, nama yang diusulkan oleh Rasyid Ridha .
Adapun pemikiran Rasyid Ridha tentang pembaruan Islam
sebagai berikut :
1)
Sikap aktif dan dinamis
di kalangan umat Islam harus ditumbuhkan.
2)
Umat Islam harus
meninggalkan sikap pemikiran kaum jabariyah
3)
Akal dapat digunakan
untuk menafsirkan ayat ataupun Hadits dengan tidak meninggalkan prinsip umum.
4)
Umat Islam harus
menguasai sains dan teknologi jika ingin maju.
5)
Kemunduran umat Islam
disebabkan adanya unsur bid’ah dan khurafat yang masuk ke dalam ajaran Islam.
d.
Muhammad Ali Pasha
Muhammad Ali Pasha lahir pada tahun 1765. Banyak usaha
yang dilakukan untuk memperbarui kondisi umat Islam yang telah jauh tertinggal
dari negeri Barat. Usaha-usaha yang ia lakukan adalah dalam bidang militer,
pendidikan dan ekonomi.
1)
Bidang ekonomi
Mengambil alih kepemilikan tanah oleh Negara dan hasilnya digunakan untuk
kepentingan rakyat, membangun sistem irigasi sehingga hasil pertanian menjadi lebih baik.
2)
Bidang militer
Jatuhnya Mesir ke tangan Napoleon Bonaparte menyadarkan Muhammad Ali Pasha.
Kemajuan teknologi peperangan membuat Prancis dengan mudah menguasai Mesir.
Setelah Prancis dapat di usir Inggris tahun 1802, ia mengundang seorang perwira
tinggi Prancis untuk melatih tentara Mesir. Kemudian, ia mendirikan sekolah
militer tahun 1815.
3)
Bidang pendidikan
Pada tahun 1815 mendirikan sekolah militer, tahun 1816 mendirikan sekolah teknik, tahun 1827 mendirikan
sekolah kedokteran, tahun 1829 mendirikan
sekolah apoteker, Pada tahun 1834
mendirikan sekolah pertambangan, tahun 1836 mendirikan
sekolah penerjemahan, mengirim pelajar ke Prancis
untuk belajar sains dan teknologi
e.
Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal lahir di Sialkot, Punjab pada tanggal 2
Februari 1873 M. Ia adalah seorang penyair, filusuf, dan mujadid. Muhammad
Iqbal mendapat pendidikan pertama di Murray College, Sialkot.
Di sini, ia bertemu dengan ulama besar Sayyid Mir Hasan, guru dan sahabat karib
ayahnya. Ia melanjutkan studinya di Government College Lahore
dan memperoleh gelar Master of Art(MA). Atas saran Sir Thomas
Arnold, ia melanjutkan studinya di Trinity College, Universitas
Cambridge, Inggris. Dua tahun kemudian, ia pindah ke Munchen, Jerman untuk
lebih memperdalam filsafatnya. Di sinilah ia mendapat gelar Doctor of
Pbilosopy (Ph.D).
Pada tahun 1908, ia kembali ke Lahore dengan membuka
praktik sebagai pengacara dan sebagai dosen filsafat. Ia pun pernah menjadi
Presiden Liga Muslim pada tahun 1938. Adapun ide Muhammad Iqbal tentang
pembaruan Islam adalah sebagai berikut :
1)
Ijtihad mempunyai
kedudukan penting dalam pembaruan Islam dan pintu ijtihad tetap terbuka.
2)
Umat Islam perlu
mengembangkan sikap dinamis. Dalam syiarnya, ia mendorong umat Islam untuk
bergerak dan jangan tinggal diam
3)
Kemunduran umat Islam
disebabkan oleh kebekuan atau kejumudan dalam berpikir.
4)
Hukum Islam tidak
bersifat statis, tetapi dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
5)
Umat Islam harus
menguasai sains dan teknologi yang dimiliki Barat.
6)
Perhatian umat Islam
terhadap zuhud menyebabkan mereka kurang memerhatikan masalah- masalah
keduniaan dan sosial dan kemasyarakatan.
3.
Ibrah Gerakan Modernisasi Dunia Islam
Secara umum, ibrah yang dapat diambil
dari gerakan pembaruan Islam antara lain sebagai berikut :
a.
Bidang Akidah
Dalam bidang akidah, gerakan ini berusaha melakukan pembaruan dalam
pemahaman ajaran Islam karena banyak paham yang tidak sesuai dengan ajaran
Islam, antara lain berkembangnya paham fatalisme, dan masuknya budaya syirik
(takhayul, bid’ah, dan khurafat) ke dalam ajaran Islam.
b.
Bidang Politik
Dalam bidang politik, gerakan ini berusaha melakukan pembaruan dengan
tujuan membebaskan diri dari penjajah.
c.
Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, gerakan ini berusaha melakukan pembaruan dalam
pendidikan dengan cara melakukan perubahan kurikulum pendidikan dan
memadukannya dengan pendidikan modern.
d.
Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi gerakan ini berusaha melakukan perubahan ekonomi
karena penjajahan menimbulkan kemiskinan dan kesengsaraan. Selain itu,
pada masa pembaruan telah bermunculan para sastrawan yang karya-karyanya
bernuansa islami di berbagai negara.
I.
Pendidikan Karakter
Dari materi
gerakan modernisasi dunia Islam, maka pendidikan karakter yang dapat diambil
yaitu:
1.
Peserta didik memiliki nilai-nilai perjuangan sebagai mana
yang ditunjukkan oleh tokoh-tokoh modernisasi dunia Islam
2.
Peserta didik memiliki sikap kegigihan belajar dari
tokoh-tokoh pembaharu dunia Islam dalam
kehidupan sehari-hari
3.
Peserta didik memiliki sikap akhlakul karimah dan senantiasa berfikir
positif dalam menghadapi segala peristiwa serta mengambil hikmah di balik
peristiwa tersebut.
4.
Uji Kompetensi
Essay
1.
Bagaimana latar belakang adanya gerakan modernisasi
Islam?
2.
Sebutkan faktor yang menyebabkan
Islam berkembang kembali pada periode modern!
3.
Sebutkan lima tokoh yang mempelopori gerakan
pebaharuan Islam?
4.
Jelaskan mengenai biografi Jamaludin al-Afghani!
5.
Bagaimana pemikiran Rasyid Ridha
tentang pembaruan Islam?
MasyaAllah artikelnya sangat membantu
BalasHapus