Kamis, 31 Maret 2016

OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN

OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI SMK NU MIFTAHUL FALAH KUDUS

Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Psikologi Pendidikan
Dosen pengampu: Sulasfiana Alfi Raida, M.Pd.
Disusun oleh
kelompok 4 Kelas B1-PAI:

1.         Sigit Haryanto                   (1410110041)
2.         Erina Estiani                     (1410110051)
3.         Halimah                             (1410110059)
4.         Nurul Izzati                       (1410110064)
5.         M. Humam Abdillah         (1410110072)
6.         Ristiana Nisa’                    (1410110074)
 


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM  STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2016

A.    PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Masalah
Observasi merupakan suatu kegiatan meninjau ke lapangan untuk mencari informasi sedetail dan semaksimal mungkin tentang materi yang sedang dipelajari. Sehubungan dengan adanya mata kuliah Psikologi Pendidikan yang membahas banyak tentang bagaimana hubungan guru dengan siswanya selama proses pembelajaran berlangsung. Bagaimana respon yang ditujukan siswa terhadap hasil belajar yang telah ia capai.
Dengan adanya psikologi pendidian guru dapat mengimplementasikan teori-teori psikologi pendidikan dalam proses pembelajaran. Peran seorang guru tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, namun juga harus membimbing siswanya agar memperoleh makna dan pengalaman belajar. Menyadari peserta didik bukan sebagai obyek, namun peserta diidik merupakan subyek pembelajaran yang memiliki kemampuan.
Seorang guru atau pendidik yang memahami psikologi pendidikan, ia tidak hanya sebatas mengenal siswanya, namun memahami keberadaan siswa dan menyelami aspek kejiwaan (kepribadian) peserta didik. Selain itu, guru paham akan posisi untuk menempatkan siswanya, yaitu melibatkan secara emosional dan membangkitkan peserta didik dalam mengikuti pembelajarannya, tentunya dengan strategi-strategi tersendiri yang telah direncanakan sebelum adanya proses pembelajaran.
Untuk mengukur dan mengetahuai seberapa jauh praktik psikologi pendidikan yang telah dilaksanakan seorang guru dalam proses pembelajarannya khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah tertentu. Maka dari itu kami bermaksud mengadakan observasi terkait penerapan ilmu psikologi pendidikan  terhadap proses pembelajaran di dalam kelas. Obyek yang kami tentukan dalam melakukan observasi pada kesempatan kali ini adalah sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di desa Cendono yaitu SMK NU Miftahul Falah.
2.      Tujuan Observasi
a)      Mencari informasi sedetail dan seakurat mungkin mengenai proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam si sekolah tersebut.
b)      Mengetahui peran Psikologi Pendidikan dalam Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
c)      Menganalisis model atau metode yang digunakan guru dalam penyampaian materi PAI di kelas X Multimedia 1 SMK NU Miftahul Falah.
d)     Menganalisis pendekatan yang digunakan guru dalam proses pembelajaran.




























B.     HASIL OBSERVASI
1.      Deskripsi  Sekolah
Nama Sekolah                        : SMK NU Miftahul Falah
NSS                                        :  20338291
Alamat Sekolah                      : Jalan Raya Muria No 1A Km 07 Cendono
Dawe Kudus 59353
Website                                 : http://smknumiftahulfalah.blogspot.co.id/ Jurusan                           : a) Tata Busana
b)  Multimedia
Metode penelitian                 : Observasi dan wawancara

Penjelasan Deskripsi Sekolah dan Perangkatnya
SMK NU Miftahul Falah berlokasi di jalan Raya Muria Km 07 Cendono Dawe Kudus. Sekolah yang  berdiri tahun 2004 itu terletak di sekitar pemukiman warga Desa Cendono Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. SMK yang terkenal dengan keasrian lingkungan sekolahnya dipimpin oleh Bpk. Sutrisno. Selain itu, sekolah ini juga memiliki kegiatan ekstrakulikuler yang sangat baik, menarik, dan beragam sehingga memfasilitasi siswanya untuk dapat mengembangkan bakat sesuai dengan minat mereka. Diantara ekstrakulikuler yang dimiliki adalah: Pramuka, Debat Bahasa Inggris, Jurnalistik, Baku Lamaran Dan Tata Rias, Qira’ah, Jurnalistik, Pranata Cara/MC, Saka Bhayangkara. Sekolah yang memiliki dua jurusan yaitu Tata Busana dan Multimedia memiliki beberapa fasilitas, antara lain:
a)      Tempat Parkir
b)      Pos Satpam
c)      Lapangan
d)     Laboratorium Komputer
e)      Laboratorium Multimedia
f)       Laboratorium Tata Busana
g)      Kantin
h)      Kantor
i)        Perpustakaan
j)        Hotspot Area

2.      Waktu Pelaksanaan
Uraian Hasil Aktifitas Observasi
Observasi yang dilakukan di SMK NU Miftahul Falah itu terjadi pada hari Selasa, 22 maret 2016 mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 08.10 WIB. Kami membagi kelompok observasi menjadi tiga. Kelompok pertama (Ristiana Nisa’ dan Erina Estiani) melakukan observasi di kelas selama 2 jam pelajaran (70 menit) pada mata pelajaran PAI  (Pendidikan Agama Islam) yang diampu oleh Bp. Abdul Afif, S.Pd.I di kelas X Multimedia 1. Kelompok kedua (Nurul Izzati dan Halimah) melakukan pengamatan dan dokumentasi. Sedangkan kelompok ke tiga (Sigit Hariyanto dan M. Humam Abdillah) melakukan wawancara.

3.      Kompetensi Belajar yang Ditekankan
Dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK NU Miftahul Falah kompetensi yang ditekankan oleh guru pengampu adalah:
a.        Kecerdasan (kognitif)
Dalam proses pembelajaran seorang guru aktif melakukan proses tanya jawab dengan siswa-siswanya. Guru memberikan pertanyaan dan siswa yang mengetahui jawabannya dapat mengangkat tangan, sedangkan guru berhak memilih siapa yang akan menjawab pertanyaannya tersebut.
Respon peserta didik dalam menganggapi pertanyaan yang diberikan oleh guru sangat baik. Mereka memiliki antusias yang tinggi terhadap proses tanya jawab tersebut. Mayoritas dari mereka menunjukkan keaktifannya dalam proses tanya jawab yang sedang berlangsung, sehingga suasana di dalam kelas lebih hidup.

b.      Sikap (Afektif)
Sedangkan dalam ranah sikap (afektif), proses pembelajaran di dalam kelas guru kurang menekankan pada pentingnya seorang siswa  dalam memiliki sikap tawadhu’ terhadap guru. Sehingga,  tidak ada jarak   di antara mereka selayaknya sikap yang seharusnya dimiliki seorang siswa terhadap gurunya.
c.       Keterampilan (Psikomotorik)
Dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang berlangsung di kelas X Multimedia 1 SMK NU Miftahul Falah ranah keterampilan (psikomotorik) yang diberikan oleh guru yaitu:
1)      Guru memberikan tugas kepada siswanya untuk membuat beberapa soal kemudian dikumpulkan, lalu dibahas bersama-sama.
2)      Guru memberikan tugas kepada siswanya untuk menulis dan menghafalkan hadits terkait materi yang sedang dipelajari saat itu, yaitu hadits tentang penyakit.

4.      Motivasi Belajar Peserta Didik
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMK NU Miftahul Falah, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa-siswa kelas X Multimedia terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam sangat baik. Dapat dilihat dari bagaimana respon peserta didik dalam mendengarkan materi yang sedang disampaikan oleh pendidik. Selain metode yang digunakan adalah ceramah, pendidik juga menggunakan metode tanya jawab, dimana metode tersebut adalah suatu teknik untuk memberi motivasi pada peserta didik agar tergerak pemikirannya untuk bertanya selama mendengarkan atau guru yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu, peserta didik menjawab.
Respon mereka sangat antusias sekali ketika guru memberikan pertanyaan kemudian guru menyuruh siswanya untuk menjwab ataupun sebaliknya, siswa melontarkan pertanyaan kemudian dijawab oleh guru. Respon tersebut terlihat ketika mayoritas dari mereka banyak yang mengangkat tangan dan bersemangat untuk bertanya dan menjawab pertanyaan tersebut. Sehingga suasana di dalam kelas sangatlah hidup karena semua siswanya aktif  dengan berusaha bertanya dan menjawab pertanyaan yang didiberikan. Hal itu menandakan keingintahuan mereka terhadap materi yang disampaikan sangatlah tinggi dengan banyaknya dari mereka yang bertanya.
Ketika pendidik memberikan tugas kepada siswanya, tidak tampak dari mereka yang mengeluh terhadap tugas yang diberikan, sangat mudah diarahkan, memiliki kebiasaan – kebiasaan yang diajarkan oleh pendidik dengan baik. Begitu juga peran pendidik dalam motivasi belajar siswa. Peran pendidik sangat dibutuhkan jika motivasi belajar siswa dalam  penurunan, akan tetapi disini tidak terlihat adanya penurunan motivasi belajar dari peserta didik.
Dalam memotivasi para siswanya, diluar kelas di pasang daftar nama siswa yang berprestasi. Hal itu dengan maksud agar para siswanya menjadi semangat dan termotivasi untuk berprestasi seperti teman yang lain. Diluar kelas juga diberikan informasi mengenai SNMPTN 2016 bagi siswa yang ingin melanjutkan ke universitas. Hal tersebut jelas sekali adanya kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan para siswanya memberikan informasi tentang universitas-universitas yang nantinya mereka ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Sehinggaa dengan adanya pemasangan papan informasi tersebut, membuat para siswanya menjadi bersemangat dalam belajarnya supaya bisa melanjutkan sekolah sampai ke perguruan tinggi.

5.      Orientasi Belajar
Dalam proses pembelajaran, guru melakukan berbagai pendekatan. Pendekatan merupakan patokan atau sudut pandang dalam menjalankan proses belajar dan mengajar. Namun sudut pandang dalam pembelajaran lebih bersifat teoritis. Dikatakan seperti ini karena pendekatan itu untuk mengungkapkan pemikiran-pemikiran guru dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMK NU Miftahul Falah, motivasi belajar siswa-siswa kelas X Multimedia terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam Proses pembelajaran bersifat dinamis. Dinamisasi proses itu ditandai dengan adanya interaksi (hubungan timbal balik) antara guru dengan siswa, siswa dengan temannya atau siswa dengan sumber belajar yang ada. Buku termasuk sumber belajar yang sangat diperlukan dalam mencapai keberhasilan pembelajaran.
Interaksi yang terjadi dalam pembelajaran akan mengarahkan guru pada dua pilihan sasaran dalam menjalankan pembelajaran. Oleh sebab itu orientasi pembelajaran di SMK NU Miftahul Falah kami penulis simpulkan menjadi dua yaitu:
a.    Orientasi Pada Siswa
Pendekatan pembelajaran ini berorientasi pada siswa (oriented student approach). Pada observasi yang telah kami lakukan di SMK NU Miftahul Falah kelas X Multimedia 1, pandangan pendekatan ini menenempatkan siswa sebagai objek sekaligus subjek yang belajar. Dalam pengamatan kami guru disini berperan sebagai pembimbing, fasilitator dan motivator, sebagaimana standar guru pada umumnya. Akan tetapi pada mata pelajaran PAI ini guru memberikan metode pengajaran yang berbeda, dimana metode yang digunakan adalah menyesuaikan dengan peserta didik yang dihadapi. Hal ini dilakukan agar peserta didik tertarik untuk menyimak, memahami dan mengaplikasikan mata pelajaran PAI yang telah disampaikan. Terbukti ketika beberapa  peserta didik dilempar sebuah pertanyaan tentang materi penyakit hati yang telah disampaikan sebelumnya rata-rata mereka bisa menjawab dengan tepat. Yang terpenting adalah bukan tentang bagaimana guru mengajar akan tetapi bagaimana peserta didik belajar. Dan sebisa mungkin menyeimbangkan keduanya.

b.        Orientasi Pada Guru
Sebagai pengelola pembelajaran, guru perlu menetapkan pendekatan apa yang digunakan untuk ketercapaian tujuan pembelajaran. Dalam pendidikan, ada titik acuan pembelajarannya adalah guru dan ini disebut pembelajaran berorientasi pada guru (teacher oriented approach).
Pada pengamatan yang telah kami lakukan, guru menyajikan informasi belajar kepada siswa. Dan juga memperhatikan bagaimana siswa menguasai materi pelajaran dengan baik melalui tindakan guru di ruang kelas. Dalam hal ini, guru memegang peranan penting sebagai pemberi informasi yang harus dikuasai oleh siswa. Dan yang kami lihat keduanya telah dilakukan dengan baik guru menyampaikan materi dengan baik dan peserta didik mengangkap meteri juga dengan baik, bahkan peserta didik terlihat antusias ketika memperhatikan guru yang sedang menjelaskan tentang materi.
Demikian dua jenis orientasi guru dalam menjalankan proses pembelajaran di sekolah SMK NU Miftahul Falah.

6.      Manajemen Kelas
Dalam proses pembelajaran di kelas X Multimedia 1 guru dan siswa saling berinteraksi, yaitu guru lebih sering menjelaskan materi dengan berdiri dari pada duduk, dan siswa sering mengacungkan tangannya untuk bertanya dan juga menjawab pertanyaan. Guru menjelaskan tidak hanya di depan melainkan juga terkadang ke belakang dan menghampiri siswanya.
No.
Aspek Pengamatan
Pertanyaan Pemandu
PAI
X MM.1
Ya
Tidak
1.
Guru Membuka Pembelajaran 
a.       Ketika  guru memasuki Kelas siswa duduk dengan rapi ditempat duduknyamasing-masing.
b.      Kt  Ketika guru memasuki kelas guru memberikan senyuman kepada siswa-siswinya lalu mengucapkan salam dan “selamat pagi anak-anak”.
c.       Kk Guru dan siswa memulai pembelajaran dengan pembacaan do’a yang di pimpin salah salah satu siswa dari kantor
d.      Gu Guru mengabsen siswa satu persatu dan mengisi jurnal kelas
e.       Guru menyiapkan alat tulis pembelajaran seperti kapur, pengahapus, dan buku pegangan guru (buku paket).
f.       Guru melakukan appersepsi atau review ulang materi yang telah lalu.



















2.
Guru Menyampaikan Pembelajaran
·         
a.       Guru menginformasikan materi pelajaran yang akan dipelajari
b.      Guru menggunakan media papan tulis dalam menyampaikan materi pembelajaran.
c.       Sebelum guru menjelaskan materi melalui media papan tulis guru menulis dan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari guna untuk mengetahui kemampuan siswa dalam materi yang akan dipelajari.
d.      Melalui penjelasan guru, siswa mampu bertanya dan menjelaskan materi yang telah diajarkan guru
e.       Melalui media papan tulis guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang materi terkait.




 √













7.      Tanggapan Terhadap Proses Pembelajaran Di Sekolah
Berikut tanggapan individu dari kelompok kami terhadap proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK NU Miftahul Falah:
a)      Halimah
Berdasarkan observasi yang kelompok lakukan, saya beranggapan bahwa proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas sudah cukup baik, mulai dari kondisi di dalam kelas cukup kondusif dan tidak gaduh. Para siswanya memperhatikan dengan baik mengenai materi yang disampaikan oleh pendidik. Metode yang digunakan sealain ceramah adalah tanya jawab, dimana seorang guru memberi kebebasan kepada siswanya untuk mengajukan pertanyaaan seputar isi dari mata pelajaran yang disampaikan, mana yang belum dipahami, dan siswa juga diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru sehingga para siswanya bukan hanya bisa bertanya saja tapi juga diajarkan atau belajar bagaimana supaya bisa menjawab pertanyaan.
Dengan begitu suasana kelas menjadi lebih hidup karena siswanya aktif dengan diberikan kesempatan untuk bertanya ataupun menjawab pertanyaan dari guru. Sebagai penunjang proses pembelajaran, di dalam kelas juga disediakan fasilitas yang menunjang seperti penggunaan proyektor, laptop, papan tulis, internet dan sebagainya. Tetapi yang masih kurang efektif dalam proses belajar mengajar adalah kurangnya sikap tawadhu’ yang dimiliki oleh sebagian siswa kepada gurunya padahal semua siswanya adaah putri, terbukti ketika mereka bertanya tidak menggunakan bahasa yang sesuai, kurang santun, sehingga tidak ada perbedaan atau jarak diantara mereka padahal seorang guru itu harus dihormati dan  siswa itu juga harus mempunyai rasa ra’dib dan hormat kepada gurunya dengan berperilaku yang sopan dan menggunakan bahasa yang santun walaupun itu berlangsung di dalam kelas atau bahkan dimanapun ketika bertemu dengan gurunya.
b)      Erina Estiani
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan, saya mengamati bahwa proses pembelajarannya sangatlah menarik dan aktif. Guru menyampaikan materinya tidak monoton sehingga siswa tidak merasakan kejenuhan di dalam kelas. Guru dan siswa terlihat sangat akrab dan saling berinteraksi dengan baik pada proses pembelajaran tersebut. Seorang guru menggunakan metode ceramah sebagai awalan dari proses pembelajaran. Selain ceramah, guru juga menggunakan metode Tanya jawab. Hal ini memicu agar siswa berani bertanya dan juga mengutarakan jawaban. Keaktifan tanya jawab di kelas menjadikan suasana kelas semakin hidup dan hal tersebut dapat melatih kecakapan dan kecerdasan siswa dalam menyatakan pendapat dan inspirasinya melalui tanya jawab.
Selain itu suasana kelas juga nyaman, karena lengkap dengan fasilitasnya. Yang salah satunya telah disediakan proyektor, guna mempermudah penyampaian materi dari guru kapada muridnya. Akan tetapi fasilitas tersebut kurang digunakan secara maksimal. Hanya digunakan pada waktu awal saja.
Sesuai pengamatan saya, selain di atas juga saya mengamati terhadap sikap siswa di kelas. Sikap terhadap guru maupun terhadap temannya sendiri. Siswa terlalu berani berbicara kepada gurunya tanpa memperhatikan sopan santun yang harus diterapkan. Pertanyaan-pertanyaan yang diungkapkan terkadang tidak sesuai dengan materi yang diajarkan. Sehingga pembahasan seringkali keluar dari tema yang akan dibahas. Itulah salah satu yang menyebabkan siswa ramai dan tidak terlalu memperhatikan sikapnya.
c)      M. Humam Abdillah
Alhamdulilah dengan niat dan juga tekad yang saya miliki akhirnya saya telah usai melakukan  observasi  yang  saya lakukan bersama kelompok saya, berdasarkan pengamatan yang saya lakukan ,pertama saya merasa kagum dengan suasana di sekolah, diiringi dengan udara pagi yang sangat sejuk para siswa pun mulai memasuki ruangan kelas masing masing. Dan saya menjumpai seorang guru sedang memberikan punishment kepada beberapa siswa yang terlambat  masuk sekolah .dan sayapun mengamati  bagaimana penanganan seorang guru terhap siswa yang terlambat, dan saya rasa penanganan guru kepada murid sudah cukup baik karena tidak menggunakan kekerasan, dan siswa pun di tuntut untuk bisa lebih jujur ketika di tanya oleh guru.
 Dan pembelajaran di dalam kelas pun juga sudah cukup baik , selain menggunakan metode ceramah guru juga menggunakan metode Tanya jawab .dengan begitu siswa akan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran ,selain itu juga guru memberikan reward berupa uang ketika guru memberikan pertanyaan kepada siswa,dari segi fasilitaspun sudah cukup lengkap mulai dari proyektor, papan tulis  dan juga perlengkapan yang lainya.dan satu hal yang baru pertama saya jumpai mengenai metode ketika pergantian jam pelajaran ,semua siswa di suruh keluar untuk berlari mengelilingi lapangan supaya  para siswa fresh kembali dan bisa mengikuti proses pembelajaran  dengan lebih baik lagi.
d)     Ristiana Nisa’
Dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas X Multimedia 1 SMK NU Miftahul Falah, terjadi berbagai interaksi berikut:
Interaksi Guru – Siswa:
1)      Siswa sangat aktif pada saat guru bertanya tentang  materi yang telah dijelaskan.
2)      Interaksi guru, dan siswa banyak terjadi karena rata-rata siswa banyak menguasai materi yang diajarkan.
3)      Guru begitu mudah menjelaskan materi kepada siswa karena penggunaan metode dan media sesuai dengan materi.
Interaksi Siswa-guru:
1)      Interaksi siswa dan guru begitu dekat dan akrab sehingga timbul keingintahuan siswa tentang materi yang dipelajarai dan guru terbuka memberikan penjelasan kepada muridnya.
2)      Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat terlihat seperti siswa bergantian untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan guru dengan cara menunjuk tangan.
3)      Dengan demikian siswa didalam kelas sangat merespon apa yang disampaikan guru sehingga guru sangat mudah dalam mengajar .
4)      Tidak ada siswa yang takut, segan dan malu-malu dalam bertanya.
5)      Respon murid-murid dengan tanya jawab yang telah diberikan guru sangat bagus sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran.
6)      Siswa yang tidak mengerti tentang materi yang diajarkan oleh gurunya, mereka tidak malu-malu ataupun takut untuk menanyakan kepada guru.
Dengan adanya hal-hal yang telah disebutkan di atas, maka peran Psikologi Pendidikan dalam proses pembelajaran sangat diperlukan untuk menggairahkan motivasi belajar siswa.
e)      Sigit Haryanto
Dari observasi yang telah saya lakukan,di SMK NU Miftahul Falah, Ketika pelajaran berlangsung di dalam kelas, bahwa guru memberikan materi kepada siswa menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab sangat baik, siswa mampu mendengarkan apa yang dibicarakan gurunya. dan  siswa dapat memperhatikan materi apa yang telah di sampaikan gurunya dengan mudah. Dengan menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab  maka siswa dapat tenang dan aktif bertanya. karena antara guru dan siswa saling berinteraksi dan siswa dapat memahami apa yang sudah di berikan materi oleh gurunya.
Maka dari pernyataan di atas, bahwa metode ceramah dan Tanya jawab yang di lakukan guru tersebut. Siswa dapat aktif  bertanya tanpa malu-malu menyatakan pertanyaan kepada guru itu. Sehingga dalam pembelajaran di  kelas jadi ramai dan membuat siswa itu senang. Ketika pergantian mata pelajaran satu ruangan kelas siswa di suruh keluar gurunya untuk mengelilingi halaman sekolahan secara berurutan, supaya ketika pembelajaran berlangsung siswa dapat fokus menerima materi yang di sampaikan gurunya.
f)       Nurul Izzati
Berdasarkan observasi yang telah kami lakukan dari segi  pembelajaran guru memberika metode yang bagus dan menarik peseta didik untuk memperhatikan dan menyimak mata pellajaran PAI, hal tersebut adalah poin plus yang harus dimiliki seorang  guru, apalagi guru PAI,
Dari segi  penempatan waktu waktu yang diberikan yaitu pada jam pertama sehingga mirid masih fresh dan terlihat siap dan antusias mengikuti pelajaran. Dari segi  FASILITAS  sudah memadai karena lab yang ada sudah menyesuikan dengan jurusan masing-masing, yang paling menarik adalah bagi siswa yang berprestasi maka namanya akan di cantumkan dipapan pengumuman sisetiap sudut ruangan, menurut saya itu sangat menarik karena dengan adanya papan prestasi tersebut sisiwa menjadi berlomba-lomba untuk mendapatkan prestasi walaupun belum tentu semua, akan tetapi hal tersebut sangan berpengaruh terhhad psikologi anak.





















C.    PENUTUP
1.      Kesimpulan
Seorang guru atau pendidik perlu mengetahui teori-teori yang berkaitan dengan psikologi pendidikan, tidak hanya sebatas mengetahuinya saja, ketika ia telah tahu maka penerapan dalam proses pembelajaran juga perlu diterapkan khususnya dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Dengan menerapkan psikologi pendidikan dalam proses pembelajarannya maka guru akan lebih mengenal siswa, memahami keberadaan siswa sekaligus menyelami aspek kejiwaan atau kepribadian siswanya. Dalam melakukan pembelajaran seorang guru tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan semata, namun juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan, membimbing agar memperoleh makna dan pengalaman belajar.
Selain itu, guru juga menyadari bahwa peserta didik atau siswa bukan sebagai obyek yang harus terus menerus dijadikan sasaran dalam proses pembelajaran, namun guru menempatkan siswanya sebagai subyek pembelajaran yang memiliki kemampuan. Dengan begitu, siswa akan lebih aktif dan proses pembelajaran khusunya dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di dalam kelas berlangsung lebih efektif.

2.      Saran
Semoga kita dapat mengambil hikmah dari apa yang telah kita bahas bersama, tentang perannan Psikologi Pendidikan dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK NU Miftahul Falah. Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah kami, dan kami sadar bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.


LAMPIRAN-LAMPIRAN

IMG_20160322_083611.jpg
(Pintu Gerbang Madrasah NU Miftahul Falah)

IMG_20160322_071214.jpg
(Gedung SMK NU Miftahul Falah)
IMG_20160322_074319.jpg
(Proses Pembelajaran PAI di SMK NU Miftahul Falah)

IMG_20160322_082237.jpg
(Kantor SMK NU Miftahul Falah)

IMG_20160322_071938.jpg  IMG_20160322_072317.jpg
(Laboratorium Tata Busana SMK NU Miftahul Falah)


IMG_20160322_073128.jpg  IMG_20160322_073115.jpg
(Laboratorium Multimedia SMK NU Miftahul Falah)



IMG_20160322_073236.jpg  IMG_20160322_073519.jpg
(Laboratorium Komputer)                               (Daftar Siswa Berprestasi)


(Info Perguruan Tinggi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar