Senin, 03 Juli 2017

GERAKAN MODERNISASI DUNIA ISLAM (KURIKULUM 2013)

GERAKAN MODERNISASI DUNIA ISLAM
(KURIKULUM 2013)
                                      
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Materi dan Pembelajaran SKI Mts dan MA
Dosen Pengampu : Drs. H. Ahmad Fauzan, M.Ag

 









Disusun Oleh :
Kelas B2-PAI Kelompok 9

1.    M. Humam Abdillah             (1410110072)
2.    Ristiana Nisa’                        (1410110074)
3.    Amalia Maulida                     (1410110075)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2017

IHTISAR
MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
KURIKULUM 2013

Pada materi gerakan modernisasi dunia Islam dipaparkan mengenai perkembangan Islam pada masa modern, macam-macam gerakan modernisasi Islam serta pemikiran-pemikiran dari tokoh-tokoh pembaharu dunia Islam (Muhammad Ali Pasha, Muhammad Abduh, Muhammad Iqbal, Jamaluddin al- Afghani, dan Muhammad Rasyid Ridha). Sehingga kita dapat  mengambil ibrah dari peristiwa perkembangan Islam pada masa modern.

A.    Kompetensi Inti
  1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
  2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya
  3. Memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
  4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B.     Kompetensi Dasar
1.1  Menghayati nilai-nilai perjuangan dari tokoh-tokoh modernisasi dunia Islam sebagai implementasi dari kewajiban berdakwah dalam Islam.
2.1  Menunjukkan sikap akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari dari tokoh-tokoh pembaharu dunia sebagai suri tauladan bagi generasi muslim masa kini.
3.1  Memahami gerakan modernisasi dunia Islam.
4.1 Mereaktualisasikan ibrah dari peristiwa gerakan modernisasi dunia Islam.

C.    Indikator dan Tujuan
1.1.1        Peserta didik dapat menghayati nilai-nilai perjuangan dari tokoh-tokoh modernisasi dunia Islam sebagai implementasi dari kewajiban berdakwah dalam Islam.
1.1.2        Peserta didik dapat menghayati sikap kegigihan belajar dari tokoh-tokoh pembaharu dunia Islam sebagai implementasi kewajiban belajar bagi umat Islam.
2.1.1        Peserta didik dapat menunjukkan sikap akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari dari tokoh-tokoh pembaharu dunia sebagai suri tauladan bagi generasi muslim masa kini.
3.1.1        Peserta didik dapat menjelaskan perkembangan Islam pada masa modern.
3.1.2        Peserta didik dapat mengidentifikasi tokoh-tokoh pembaharuan dan modernisasi dunia Islam.
3.1.3        Peserta didik dapat mengidentifikasi pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh pembaharuan dan modernisasi dunia Islam.
3.1.4        Peserta didik dapat mengambil ibrah dari peristiwa perkembangan Islam pada masa modern.
4.1.1        Peserta didik dapat mereaktualisasikan ibrah dari peristiwa gerakan modernisasi dunia Islam.





D.    Peta Konsep
 












E.     Model Pembelajaran
Model yang digunakan pada materi gerakan modernisasi dunia Islam adalah pembelajaran model Cooperative Learning, merupakan strategi pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang saling bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

F.     Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan dalam materi gerakan modernisasi dunia Islam adalah:
1.      Metode Ceramah
Dengan menggunakan metode ceramah akan lebih efektif bila guru ingin menambah atau member penekanan terhadap materi yang dipelajari.
2.      Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk sejumlah pertanyaan yang harus dijawab , terutama dari guru kepada siswa, tetapi ada pula dari siswa kepada guru.



3.      Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya.
4.      Metode Snowball Throwing.
Metode ini bertujuan untuk memancing kreatifitas dalam membuat soal sekaligus menguji daya serap materi yang disampaikan oleh ketua kelompok.
5.      Metode Penugasan.
Dengan menggunakan metode penugasan maka siswa akan lebih berpikir kritis dan aktif dalam menanggapi materi yang telah disampaikan oleh guru.

G.    Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan
Deskripsi
Pendahuluan
·         Pendidik mengucapkan salam
·         Pendidik mengkondisikan kelas
·         Pendidik menanyakan kehadiran peserta didik
·         Pendidik mengawali pembelajaran dengan membaca basmallah
·         Pendidik menjelaskan kompetensi yang harus dicapai siswa dalam kegiatan pembelajaran / mengemukakan tujuan pembelajaran
·         Pendidik memotivasi peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran
Inti
Mengamati:
·         Pendidik menyampaikan metode dan tata cara dalam pembelajaran
·         Pendidik membagi siswa menjadi lima kelompok di mana masing-masing kelompok memiliki ketua kelompok
·         Masing-masing ketua kelompok menyampaikan materi pembelajaran kepada anggota kelompoknya
·         Sedangkan anggota kelompok tersebut mendengarkan materi yang disampaikan oleh ketua kelompoknya.
Menanya:
·         Setiap kelompok membuat dua pertanyaan untuk kelompok lain terkait materi yang telah dipelajari
·         Dengan dipimpin oleh pendidik, masing-masing kelompok saling bertukar pertanyaan.
Mengeksplor
·         Pendidik meminta masing-masing kelompok untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang didapatkan
Mengasosiasi
·         Peserta didik bekerja sama dengan teman sekelompok untuk memikirkan jawaban yang telah diajukan kelompok lain
Mengkomunikasikan
·         Setelah selesai, masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya
·         Kelompok yang bersangkutan memberikan tanggapan atas jawaban yang telah dipresentasikan
·         Pendidik memberikan tanggapan atas diskusi yang telah dilakukan oleh peserta didik.
Penutup
·         Pendidik menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dibahas.
·         Pendidik memberikan reward bagi kelompok yang tampil dengan baik
·         Pendidik memberikan tugas dengan mengerjakan soal-soal latihan sebagai evaluasi.
·         Pendidik bersama peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca bacaan hamdalah
·         Pendidik menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

H.    Pendalaman Materi
1.      Perkembangan Islam Pada Masa Modern
Perkembangan Islam pada periode modern berawal pada sekitar tahun 1800. Perkembangan Islam periode modern dilatar belakangi jatuhnya Mesir ke tangan bangsa Barat, yaitu Prancis. Jatuhnya Mesir ke bangsa Barat menyadarkan kembali umat Islam bahwa di Barat telah timbul peradaban yang lebih tinggi dan lebih maju serta dapat mengancam peradaban Islam.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Islam berkembang kembali pada periode modern, seperti berikut :
a.       Umat Islam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.
b.      Umat Islam menyadari bahwa menyebarluaskan ajaran Islam termasuk jihad fii sabilillah.
c.       Keterbukaan umat Islam dalam menerima unsur-unsur budaya dan peradaban di luar agama Islam.
d.      Pertumbuhan ekonomi yang meliputi bidang industri, jasa, pertanian, perdagangan, dan sebagainya.
Dari berbagai faktor itulah Islam mulai berkembang. Islam tidak hanya berkembang kembali di Jazirah Arab. Tetapi, Islam berkembang hampir ke seluruh pelosok dunia.


2.      Tokoh-Tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islam
Pada abad ke-18 dan awal abad ke-19, dunia Islam berada dalam situasi yang sangat kritis. Hampir seluruh Negara atau wilayah Islam jatuh ke tangan bangsa Barat. Penjajahan yang dilakukan bangsa-bangsa Barat yang beragama Nasrani atas wilayah Islam, menyadarkan umat Islam dari keterlenaan. Umat Islam mulai menyadari kelemahan dan ketertinggalannya. Tokoh yang mempelopori gerakan tajdid atau pembaruan (modernisasi) Islam, antara lain sebagai berikut:
a.      Muhammad Abduh
Muhammad Abduh lahir di Mesir tahun 1849. Ia adalah seorang pemikir, teolog, dan pembaru dunia Islam di Mesir. Silsilah keturunannya bersambung dengan Umar bin Khattab. Ketika belajar di Al-Azhar, ia bertemu dengan Jamaluddin al-Afghani. Ia sangat terkesan dengan pemikiran-pemikiran Al-Afghan. Setelah tamat, ia mengajar di Al-Azhar dan aktif menulis surat kabar Al-Abram. Ia juga menjabat sebagai rektor Al-Azhar. Adapun ide-ide pembaruannya yang membawa dampak positif bagi pengembangan  pemikiran Islam adalah sebagai berikut :
1)   Pembukaan pintu ijtihad karena ijtihad merupakan dasar yang penting dalam menafsirkan kembali ajaran Islam.
2)   Penghargaan terhadap akal. Abduh mengatakan bahwa Islam adalah agama rasional, yang sejalan dengan akal ilmu pengetahuan akan maju.
3)   Kekuasaan negara harus dibatasi oleh konstitusi yang telah dibuat oleh negara yang bersangkutan.
4)   Memodernisasi sistem pendidikan di Al- Azhar.
b.      Jamaludin Al-Afghani
Nama lengkapnya adalah Sayyid Jamaluddin al-Afghani. Ia lahir di Asadabad tahun 1839 dan wafat di Istambul tahun 1897. Ia mendapat gelarsayyid karena ia keturunan Husain bin Ali bin Abi Thalib. Sejak kecil, ia sudah belajar membaca AL-Qur’an, bahasa Arab, dan Persia, serta ilmu-ilmu lainnya, seperti tafsir, hadits tasawuf, dan filsafat.
 Ketika terjadi persoalan politik di Mesir, ia pergi Paris (Prancis). Di kota ini dia mendirikan sebuah organisasi bernama AL-Urwatul Wusqa yang beranggotakan muslim militan  di Mesir, Suriyah, dan Afrika Utara. Organisasi ini bertujuan mempercepat  persaudaraan islam, membela, dan mendorong umat islam  untuk mencapai kemajuan.
Berikut ini beberapa pemikiran Al-Afghani tentang pembaruan umat Islam :
1)      Kemunduran umat Islam bukan karena Islam tidak sesuai dengan perkembangan zaman dan perubahan kondisi. Kemunduran itu disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa  faktor itu adalah sebagai berikut :
a)      Umat Islam telah dipengarui oleh sifat statis, berpegang pada taklid, dan bersikap fatalis.
b)        Umat Islam telah meninggalkan akhlak yang tinggi dan telah melupakan ilmu pengetahuan.
c)      Di bidang politik , kesatuan umat Islam menjadi terpecah belah
2)       Untuk mengembalikan kejayaan pada masa lalu dan sekaligus menghadapi dunia modern, umat Islam harus kembali kepada ajaran Islam yang murni dan Islam harus dipahami dengan akal serta kebebasan.
3)        Corak pemerintahan otokrasi dan absolut harus diganti dengan pemerintahan demokratis. Kepala negara harus bermusyawarah dengan pemuka masyarakat yang berpengalaman.
4)       Tidak ada pemisahan antara agama dan politik. Pan Islamisme atau rasa solidaritas antara umat Islam harus dihidupkan kembali.
c.       Rasyid Ridla
Rasyid Ridha lahir di Al-Qalamun pada tanggal 23 September 1865. Ada yang mengatakan silsilahnya bersambung dengan Nabi Muhammad SAW. melalui garis keturunan Husain bin Ali bin Abi Thalib sehingga ia mendapat gelar sayyid. Ia dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan keluarga terhormat serta taat agama.
Keinginan Rasyid Ridha untuk bertemu dengan Jamaluddin al-Afghani tidak tercapai karena lebih dahulu meninggal sebelum Rasyid Ridha menjumpainya. Sebaliknya, Muhammad Abduh dapat dijumpainya setelah ia dibuang di Beirut (Libanon). Pertemuan dialog antara Ridha dan Abduh semakin menumbuhkan semangat juang dalam dirinya untuk melepaskan umat Islam dari belenggu keterbelakangan dan kebodohan.
Rasyid Ridha banyak menyerap pikiran dan pandangan Muhammad Abduh dalam usaha memajukan umat Islam. Setelah Muhammad Abduh diizinkan kembali ke Mesir, Rasyid Ridha mengusulkan kepada gurunya agar ia menerbitkan sebuah majalah. Maka terbitlah majalah yang diberi nama Al- Manar, nama yang diusulkan oleh Rasyid Ridha .
Adapun pemikiran Rasyid Ridha tentang pembaruan Islam sebagai berikut :
1)        Sikap aktif dan dinamis di kalangan umat Islam harus ditumbuhkan.
2)        Umat Islam harus meninggalkan sikap pemikiran kaum jabariyah
3)        Akal dapat digunakan untuk menafsirkan ayat ataupun Hadits dengan tidak meninggalkan prinsip umum.
4)        Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi jika ingin maju.
5)        Kemunduran umat Islam disebabkan adanya unsur bid’ah dan khurafat yang masuk ke dalam ajaran Islam.
d.      Muhammad Ali Pasha
Muhammad Ali Pasha lahir pada tahun 1765. Banyak usaha yang dilakukan untuk memperbarui kondisi umat Islam yang telah jauh tertinggal dari negeri Barat. Usaha-usaha yang ia lakukan adalah dalam bidang militer, pendidikan dan ekonomi.
1)      Bidang ekonomi
Mengambil alih kepemilikan tanah oleh Negara dan hasilnya digunakan untuk kepentingan rakyat, membangun sistem irigasi sehingga hasil pertanian menjadi lebih baik.
2)     Bidang militer
Jatuhnya Mesir ke tangan Napoleon Bonaparte menyadarkan Muhammad Ali Pasha. Kemajuan teknologi peperangan membuat Prancis dengan mudah menguasai Mesir. Setelah Prancis dapat di usir Inggris tahun 1802, ia mengundang seorang perwira tinggi Prancis untuk melatih tentara Mesir. Kemudian, ia mendirikan sekolah militer tahun 1815.
3)     Bidang pendidikan
Pada tahun 1815 mendirikan sekolah militer, tahun 1816 mendirikan sekolah teknik, tahun 1827 mendirikan sekolah kedokteran, tahun 1829 mendirikan sekolah apoteker, Pada tahun 1834 mendirikan sekolah pertambangan, tahun 1836 mendirikan sekolah penerjemahan, mengirim pelajar ke Prancis untuk belajar sains dan teknologi
e.       Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal lahir di Sialkot, Punjab pada tanggal 2 Februari 1873 M. Ia adalah seorang penyair, filusuf, dan mujadid. Muhammad Iqbal mendapat pendidikan pertama di Murray College, Sialkot. Di sini, ia bertemu dengan ulama besar Sayyid Mir Hasan, guru dan sahabat karib ayahnya. Ia melanjutkan studinya di Government College Lahore dan memperoleh gelar Master of Art(MA). Atas saran Sir Thomas Arnold, ia melanjutkan studinya di Trinity College, Universitas Cambridge, Inggris. Dua tahun kemudian, ia pindah ke Munchen, Jerman untuk lebih memperdalam filsafatnya. Di sinilah ia mendapat gelar Doctor of Pbilosopy (Ph.D).
Pada tahun 1908, ia kembali ke Lahore dengan membuka praktik sebagai pengacara dan sebagai dosen filsafat. Ia pun pernah menjadi Presiden Liga Muslim pada tahun 1938. Adapun ide Muhammad Iqbal tentang pembaruan Islam adalah sebagai berikut :
1)      Ijtihad mempunyai kedudukan penting dalam pembaruan Islam dan pintu ijtihad tetap terbuka.
2)      Umat Islam perlu mengembangkan sikap dinamis. Dalam syiarnya, ia mendorong umat Islam untuk bergerak dan jangan tinggal diam
3)      Kemunduran umat Islam disebabkan oleh kebekuan atau kejumudan dalam berpikir.
4)      Hukum Islam tidak bersifat statis, tetapi dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
5)      Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi yang dimiliki Barat.
6)      Perhatian umat Islam terhadap zuhud menyebabkan mereka kurang memerhatikan masalah- masalah keduniaan dan sosial dan kemasyarakatan.

3.      Ibrah Gerakan Modernisasi Dunia Islam
Secara umum, ibrah yang dapat diambil dari gerakan pembaruan Islam antara lain sebagai berikut :
a.       Bidang Akidah
Dalam bidang akidah, gerakan ini berusaha melakukan pembaruan dalam pemahaman ajaran Islam karena banyak paham yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, antara lain berkembangnya paham fatalisme, dan masuknya budaya syirik (takhayul, bid’ah, dan khurafat) ke dalam ajaran Islam.
b.      Bidang Politik
Dalam bidang politik, gerakan ini berusaha melakukan pembaruan dengan tujuan membebaskan diri dari penjajah.
c.       Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, gerakan ini berusaha melakukan pembaruan dalam pendidikan dengan cara melakukan perubahan kurikulum pendidikan dan memadukannya dengan pendidikan modern.
d.      Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi gerakan ini berusaha melakukan perubahan ekonomi karena penjajahan menimbulkan kemiskinan dan kesengsaraan. Selain itu, pada masa pembaruan telah bermunculan para sastrawan yang karya-karyanya bernuansa islami di berbagai negara.

I.       Pendidikan Karakter
Dari materi gerakan modernisasi dunia Islam, maka pendidikan karakter yang dapat diambil yaitu:
1.    Peserta didik memiliki nilai-nilai perjuangan sebagai mana yang ditunjukkan oleh tokoh-tokoh modernisasi dunia Islam
2.    Peserta didik memiliki sikap kegigihan belajar dari tokoh-tokoh pembaharu dunia Islam dalam kehidupan sehari-hari
3.    Peserta didik memiliki sikap akhlakul karimah dan senantiasa berfikir positif dalam menghadapi segala peristiwa serta mengambil hikmah di balik peristiwa tersebut.

4.      Uji Kompetensi
Essay
1.      Bagaimana latar belakang adanya gerakan modernisasi Islam?
2.      Sebutkan faktor yang menyebabkan Islam berkembang kembali pada periode modern!
3.      Sebutkan lima tokoh yang mempelopori gerakan pebaharuan Islam?
4.      Jelaskan mengenai biografi Jamaludin al-Afghani!
5.      Bagaimana pemikiran Rasyid Ridha tentang pembaruan Islam?


1 komentar: