Sabtu, 17 Oktober 2015

ILMU-ILMU BANTU DALAM PENDIDIKAN


ILMU-ILMU BANTU DALAM PENDIDIKAN
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. H. Abdul Karim, M.Pd









Disusun oleh :
1.      M. Iftah Hafara Maulana        (1410110046)
2.      Erina Estiani                            (1410110051)
3.      Utari Larasati                          (1410110052)
4.      Ristiana Nisa’                          (1410110074)
5.      Amalia Maulida                      (1410110075)
Kelompok 1
 


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, sebab berbicara tentang pendidikan berarti membicarakan hidup dan kehidupan manusia. Dan pada hakikatnya manusia sangat membutuhkan pendidikan. Karena pendidikan itu penting bagi kehidupan manusia sebagai khalifah di dunia ini. Oleh karena itu, manusia diwajibkan untuk memiliki pendidikan. Dengan adanya sebuah kewajiban dalam memperoleh pendidikan tersebut, maka muncullah sebuah ilmu dalam pendidikan yang didukung oleh ilmu-ilmu bantu lainnya.
Pendidikan sebagai fenomena kemanusiaan telah difalsafikan sedemikian rupa sehingga membentuk berbagai konsep dan teori-tori yang menjadikannya sebagai ilmu, yaitu ilmu pendidikan.[1] Di dalam pendidikan ada kalanya dilakukan dengan cara formal dan non formal, dengan tujuan yang sama yaitu untuk mencerdaskan dan melakukan perubahan dalam diri manusia.
Didalam ilmu pendidikan telah diketahui bahwa terdapat ilmu-ilmu bantu lainnya yang dimana ilmu bantu ini berfungsi untuk mempermudah serta menunjang pendidikan agar terkonsep untuk mencapai tujuan pendidikan. Sementara perkembangan bidang ilmu pendidikan saat ini sangat pesat hingga penting dalam kaitannya dengan ilmu-ilmu yang lain untuk menunjang keberlangsungan dalam bidang sain khususnya bidang ilmu pendidikan itu sendiri.
Di dalam makalah ini kami membahas tentang ilmu-ilmu bantu dalam pendidikan yang dimana ilmu bantu ini berfungsi untuk mempermudah serta menunjang pendidikan agar terkonsep untuk mencapai tujuan pendidikan.





B.     Rumusan Masalah
Untuk mempermudah memahami subtansi-subtansi dari makalah ini, maka kami membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa pengertian dari ilmu pendidikan?
2.      Apa saja ilmu-ilmu bantu dalam pendidikan?
3.      Bagaimana hubungan antara ilmu pendidikan dengan ilmu-ilmu bantu yang lain?

























BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Ilmu Pendidikan
Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiaanya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup yang tinggi dalam arti mental.[2]
Sebagaimana halnya dengan pengertian pendidikan maka pengertian ilmu pendidikan juga terdapat banyak variasi batasan yang diberikan oleh para ahli:
1.    Menurut Prof. Dr. N. Driyarkara
Ilmu pendidikan adalah pemikiran ilmiah tentang realitas yang kita sebut pendidikan (mendidik dan didik). Pemikiran ilmiyah bersifat kritis, metodis, dan sistematis.
2.    Menurut Prof. M. J. Langeveld
Ilmu mendidik ialah suatu ilmu yang bukan saja menelaah objeknya untuk mengetahui betapa keadaan atau hakiki objek itu, melainkan mempelajari pula betapa hendaknya bertindak. Objek ilmu pendidikan ialah proses-proses atau situasi pendidikan.
3.    Menurut Dr. Sutari Imam Barnadib
Ilmu pendidikan mempelajari suasana dan proses-proses pendidikan.
4.    Menurut Prof. Brodjonegoro
Ilmu pendidikan atau paedagogie adalah teori pendidikan, perenungan tentang   pendidikan. Dalam arti yang luas paedagogie adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari soal-soal yang timbul dalam praktik pendidikan.
            Demikian pengertian ilmu pendidikan yang dikemukankan oleh para ahli, yang pada dasarnya sepakat bahwa yang di maksud dengan ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang membicarakan masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan.[3]
B.     Ilmu-Ilmu Bantu dalam Pendidikan
   Adapun ilmu bantu dalam pendidikan adalah ilmu-ilmu yang dijadikan landasan untuk membantu proses pendidikan yang merupakan strategi, cara berpikir atau model berpikir dalam masalah pendidikan, ilmu-ilmu itu adalah:
1.    Ilmu-ilmu Agama
Pendidikan agama disekolah bertujuan untuk membina dan menyempurnakan pertumbuhan dan kepribadian anak didik, pendidikan agama disekolah meliputi dua aspek yang penting:
a.    Aspek pembentukkan (yang ditunjukkan kepada jiwa)
Tugas guru adalah menyadarkan anak didik tentang adanya Tuhan, melatih anak didik untuk melakukan ibadah, membiasakan anak didik untuk bersopan santun dan berakhlak yang mulia.
b.   Aspek Pengajaran Agama (ditunjukkan kepada fikiran)
Tugas guru adalah menunjukkan apa yang disuruh dan apa yang dilarang sesuai dengan ajaran agama. Jadi pendidikan agama tidak boleh lepas dari pengajaran agama, artinya pengetahuan, pemahaman, norma-norma, kewajiban-kewajiban, dan hukum-hukum yang berlaku.
                 Adapun contoh macam-macam ilmu agama yaitu:
1.      Ilmu tafsir
2.      Ilmu hadits
3.      Ilmu mustalah hadits
4.      Ilmu fiqh
5.      Ilmu ushul fiqh
6.      Ilmu kalam
7.      Ilmu tasawuf [4]

2.   Ilmu Filsafat
                             Ilmu filsafat ini dapat memberi inspirasi bagi para pendidikan untuk melaksanakan ide tertentu dalam pendidikan. Melalui filsafat tentang pendidikan, filosof memaparkan idenya bagaimana pendidikan itu, kemana diarahkan pendidikan itu, siapa saja yang patut menerima pendidikan itu dan bagaimana cara mendidik serta peran didik. Pendidikan menurut filsafat ini bertujuan mengembangkan kesadaran individu, memberi kesempatan untuk bebas memilih etika, mendorong pengetahuan diri sendiri, bertanggung jawab dan mengembangkan komitmen diri, peserta didik perlu mendapatkan pengalaman sesuai dengan perbedaan-perbedaan individual mereka, guru harus bersifat demokratis dengan tehnik mengajar tidak langsung.
                             Diantara ilmu-ilmu lain yang bercabang dari filsafat dan dari logika (mantiq) sendiri adalah ilmu debat dan diskusi yang dikembangkan oleh ahli-ahli fiqih dan ahli-ahli kalam, yaitu kaum-kaum dan madzhab pemikiran Islam bertambah banyak.[5]

3.   Ilmu Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala/ proses-proses yang ada dijiwa manusia, jiwa adalah roh dalam keadaan mengendalikan jasmani yang dapat dipengaruhi oleh alam sekitar, psikologi pendidikan perlu dipelajari oleh setiap calon guru karena dengan mempelajari psikologi anak dan remaja ia akan mendaptkan bantuan yang sangat berharga dalam mengembangkan tugasnya selaku pendidik.
Dalam proses belajar mengajar diantara hal penting yang harus dipehatikan guru adalah menyesuaikan materi pelajaran dengan anak didik (baik kondisi pisik atau psikis) untuk mengetahui kondisi psikis anak didik harus memahami masalah kejiwaan anak, yang hal ini dapat dipelajari melalui ilmu jiwa terutama ilmu jiwa perkembangan.

4.   Ilmu Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dengan kelompok-kelompok dan struktur sosialnya. Pendidikan yang diinginkan oleh mayarakat ialah proses pendidikan yang bisa memperhatikan dan meningkatkan keselarasan hidup dalam pergaulan manusia untuk mewujudkan cita-cita, pendidikan sangat membutuhkan bantuan sosiologi, konsep teori sosiologi memberi petunjuk –petunjuk kepada guru-guru tentang bagaimana seharusnya mereka membina para siswa agar mereka bisa memiliki kebiasaan hidup yang harmonis, bersahabat dan akrab sesama teman.
Menurut Allan Jhonson, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut memengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya memengaruhi sistem tersebut.

6. Ilmu Sejarah
Sejarah adalah keadaan masa lampau dengan segala macam kejadian atau kegiatan yang dapt didasari oleh konsep-konsep tertentu, sejarah dalam pendidikan merupakan motivasi yang kuat sebagai faktor penggerak dalam diri manusia dalam hal ini nilai-nilai masa lampau yang telah teruji oleh zaman, adapun fungsi sejarah adalah mengabdikan pengalaman-pengalaman masyarakat diwaktu yang lampau yang menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
Perkembangan manusia adalah sama dengan perkembangan alam, mulai dari kuncup menjadi mekar, sehingga tugas pendidik adalah mengontrol pertumbuhan anak agar menuju kearah yang benar sebagai anak manusia baik dan juga harus mengetahui tingkatan-tingkatan perkembangan mental anak dengan baik, maka perlu mempelajari perkembangan mental jenis manusia dalam sejarah kehidupan.

7. Ilmu Ekonomi
Dalam dunia pendidikan faktor ekonomi bukan sebagai pemegang peran yang utama melainkan sebagai pemeran yang cukup menentukkan keberhasilan pendidikan, sebab ekonomi merupakan salah satu dari bagian sumber pendidikan yang membuat anak mampu mengembangkan afeksi, kognisi dan keterampilan.
Dengan demikian ekonomi pendidikan yang berfungsi sebagai materi pelajaran dalam masalah ekonomi kehidupan manusia seperti diketahui anak-anak jika dewasa kelak kehidupannya tidak akan lepas adri kegiatan ekonomi, sebagaimana disebutkan diatas ekonomi cukup menentukkan keberhasilan pendidikan, sebab dengan ekonomi yang memadai:
a. Prasarana, sarana, media, alat belajar, dan kebutuhan lainnya terpenuhi
b. Proses belajar mengajar bisa dilaksanakan dengan baik dan intensif
c.  Motivasi dan kegairahan kerja personalia pendidikan meningkat mereka siap pula untuk meningkatkan profesi.
Adapun fungsi ekonomi pendidikan adalah:
1.   Untuk menunjang kelancaran proses pendidikan
2.   Bahan pelajaran untuk membentuk manusia ekonomi (memiliki etos kerja dan prokduktif).

5.   Ilmu Hukum
Hukum berarti melandasi atau mendasariatau titik tolak, landasan hukum dapat diartikan peraturan tertentu sebagai tempat berpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatan pendidikan, tetapi tidak semua kegiatan pendidikan dilandasi oleh aturan-aturan, cukup banyak pendidikan yang dilandasi oleh aturan lain seperti aturan kurikulum, aturan cara mengajar, cara membuat persiapan, apalagi bila dikaitkan dengan mengajar atau seni mendidik sangat banyak kegiatan pendidikan yang dikembangkan sendiri oleh para pendidik, kegiatan pendidik yang dilandasi oleh hukum antara lain adalah calon siswa SD tidak harus lulusan TK, masyarakat harus membantu pembiayaan pendidikan adanya kerjasama antara masyarakat dan sekolah.

  1. Hubungan Ilmu Pendidikan dengan Ilmu-Ilmu Lain
Meskipun ilmu pendidikan telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri tidak berarti terlepas dari ilmu-ilmu pengetahuan lainnya, ilmu pendidikan tetap saling berhubungan dan memerlukan bantuan ilmu pengetahuan yang lain terutama ilmu-ilmu yang mendukung terhadap pencpaian tujuan ilmu pendidikan.





[1] Kisbiyanto, Ilmu Pendidikan, Nora Media Enterprise: Kudus, 2010, hal: 21
[2] Hendyat Soetopo. Pendidikan dan Pembelajaran, UMM Press: Malang, 2005, hal: 22
[3] Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Raja Grafindo Persada: Jakarta, 2013, hal: 7
[4] Hasan Langgulung, Pendidikan Islam dalam Abad ke-21, Pustaka al-Husna Baru: Jakarta, 2003. hal: 26
[5] Hasan Langgulung, Pendidikan Islam dalam Abad ke-21, Pustaka al-Husna Baru: Jakarta, 2003. hal: 46

Tidak ada komentar:

Posting Komentar