AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR
(KTSP)
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Materi dan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Mts dan MA
Dosen Pengampu : Drs. H. Ahmad Fauzan, M.Ag
Disusun Oleh :
Kelas B2-PAI
Kelompok 9
1. M. Humam
Abdillah (1410110072)
2. Ristiana
Nisa’ (1410110074)
3. Amalia Maulida (1410110075)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
TAHUN 2016
A.
STANDAR KOMPETENSI
1.
Memahami ayat Al-Qur’an dan hadits tentang amar ma’ruf
nahi munkar
B.
KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengartikan Q.S.
Ali ‘Imran: 104 dan 110 serta hadits tentang amar ma’ruf nahi munkar.
1.2 Menjelaskan
kandungan Q.S. Ali ‘Imran: 104 dan 110 serta hadits tentang amar ma’ruf nahi
munkar.
1.3 Menunjukkan
perilaku orang yang mengamalkan Q.S. Ali ‘Imran: 104 dan 110 serta hadits
tentang amar ma’ruf nahi munkar.
1.4 Menerapkan
perilaku amar ma’ruf nahi munkar seperti yang terkandung dalam Q.S. Ali ‘Imran:
104 dan 110 serta hadits tentang amar ma’ruf nahi munkar.
C.
INDIKATOR
1.1.1
Peserta didik dapat mengartikan Q.S. Ali ‘Imran: 104
dan 110 serta hadits tentang amar ma’ruf nahi munkar.
1.2.1
Peserta didik dapat menjelaskan kandungan Q.S. Ali
‘Imran: 104 dan 110 serta hadits tentang amar ma’ruf nahi munkar.
1.3.1
Peserta didik dapat menunjukkan perilaku orang yang
mengamalkan Q.S. Ali ‘Imran: 104 dan 110 serta hadits tentang amar ma’ruf nahi
munkar.
1.4.1
Peseta didik dapat menerapkan perilaku amar ma’ruf
nahi munkar seperti yang terkandung dalam Q.S. Ali ‘Imran: 104 dan 110 serta
hadits tentang amar ma’ruf nahi munkar.
D.
MATERI
1.
Q.S. Ali ‘Imran (3): 104
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ
أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ
عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴿١٠٤﴾
Artinya: “Dan
hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah
orang-orang yang beruntung”.
Kandungan Q.S. Ali ‘Imran (3): 104
Q.S Ali ‘Imran
(3): 104 menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk senantiasa
berbuat kebaikan dan menjauhi perbuatan jelek. Manusia sebagai khalifah di bumi
harus bisa saling mengingatkan kepada sesama muslim untuk mengerjakan perbuatan
baik. Saling mengingatkan antar sesama muslim akan mempererat tali ukhuwah dan
mencegah perpecahan umat Islam. Gejala-gejala perpecahan dan pelanggaran ajaran
agama dapat dicegah dengan adanya saling mengingatkan antar umat islam. Saling
mengingatkan kepada perbuatan kebaikan
akan mendatangkan banyak manfaat, baik bagi diri sendiri atau terhadap
sesama umat Islam .
Saling
mengingatkan untuk berbuat kebaikan dan melarang berbuat jahat akan
meningkatkan keimanan kepada Allah SWT dan meningkatkan ukhuwah Islamiyah.
Dalam berdakwah, amar ma’ruf akan semakin memperkuat kesatuan Islam sehingga
terwujud kekuatan dalam memperjuangkan agama Islam supaya tegak dan berjaya.
Ayat di atas ditujukan kepada umat Islam agar memperhatikan kepentingan dakwah,
yaitu melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar di masyarakat secara
berkesinambungan tanpa terputus.
2.
Q.S. Ali ‘Imran (3): 110
كُنْتُمْ
خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ
عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ
خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ ﴿١١٠﴾
Artinya: “Kamu
adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya
Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada
yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”.
Kandungan Q.S. Ali ‘Imran (3): 110
Q.S Ali ‘Imran
(3): 110 menjelaskan bahwa umat yang paling baik di dunia ini adalah umat yang
mempunyai dua sifat utama, yaitu mengajak kepada kebaikan dan mencegah
kemunkaran dan senantiasa beriman kepada kepada Allah SWT. Kedua sifat ini
mampu mempersatukan umat dan mendorong semangat juang kaum muslimin.
Amar ma’ruf
mempunyai arti mengajak untuk saling menyuruh orang lain mengerjakan kebajikan,
baik perintah wajib maupun sunnah yang akan membawa mereka kepada kebahagiaan
dunia khirat. Nahi munkar mempunyai arti mencegah perbuatan yang dilarang oleh
Allah SWT, baik perbuatan yang diharamkan maupun makruh, yang dapat
menjerumuskan manusia ke jurang neraka. Sebagian orang dari suatu kelompok
diwajibkan untuk menyeru umat manusia yang lain supaya berbuat kebaikan dan
menjauhi larangan Allah, atau dikenal dengan dakwah. Dakwah dibagi menjadi dua
macam, yaitu bersifat umum dan khusus.
a.
Bersifat umum, yaitu dakwah kepada umat Islam supaya
mereka memegang agama dengan betul dan beragama dengan penuh kesadaran.
b.
Bersifat khusus, yaitu dakwah dalam kalangan keluarga
sendiri, menciptakan suasana keagamaan, mendidik agar patuh kepada perintah
Allah dan berlomba-lomba agar berbuat baik.
Dalam pelaksanaan
dakwah nilai-nilai ketuhanan tidak boleh dipaksakan, tetapi disampaikan secara
persuasive dalam bentuk ajakan yang baik.
3.
Hadits tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar
عَنْ أَبِيْ سَعِيْدٍ الْخُدْرِيْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ. سَمِعْتُ
رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ مَنْ رَأَى مِنْكُمْ
مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرُهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ وَإِنْ
لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذٰلِكَ اضْعَفُ الْإِيْمَنِ.
(رواه مسلم)
Artinya: Dari Abi Sa’id al-Khudri ra, dia berkata:
Saya mendengan Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa diantara kamu melihat
kemungkaran, maka hendaklah mengubah dengan tangannya (tindakan), kalau tudak
mampu, maka dengan lidahnya (ucapannya), kalau tidak mampu juga maka dengan
hatinya. Dan yang demikian itu menunjukkan iman yang paling lemah”. (H.R.
Muslim)
Kandungan Hadits tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Hadits tersebut
menjelaskan bahwa ketika seorang muslim menyaksikan kejahatan atau perbuatan
kemungkaran maka pada saat itu juga muslim yang lain berkewajiban untuk
mengingatkan atau mengubahnya dengan kemampuannya. Ketika seorang muslim
tersebut mampu mengingatkan dengan lisan maka hendaklah dilakukan dengan
lisannya. Mengingatkan secara lisan dilakukan dengan cara memberikan bimbingan
dan nasihat kepada yang bersangkutan. Dalam memberikan bimbingan dan nasihat
harus dengan cara yang baik, tidak membuat orang yang bersangkutan merasa
antipati dengan nasihat tersebut.
Jika kemampuan
lisannya tidak dapat mengubah kemungkaran tersebut, maka cara yang terakhir
adalah menggunakan hati, yaitu dengan berusaha mendoakan orang yang berbuat
kemungkaran agar insaf dan diberikan kesadaran agar tidak melakukan perbuatan
mungkar tersebut.
Abi Sa’id
al-Khudri ra, sebagaimana hadits tersebut, Rasulullah SAW menunjukkan bahwa
mengubah kemungkaran merupakan kewajiban setiap muslim. Sesuai dengan urutan
yang diisyaratkan dalam hadits tersebut, setiap muslim hendaknya berupaya
semaksimal mungkin untuk menghentikan kemungkaran dengan tangannya (kekuatan
dan kekuasaan). Bila tidak mampu dengan tangan, maka dengan lisannya. Bila
tidak mampu juga, maka cukuplah hati yang mengingkari dan menolaknya, bukan
justru mendukungnya, mendoakan orang-orang yang berbuat munkar supaya diberi
kesadaran dan pada akhirnya dapat meninggalkan kemunkaran tersebut. Hanya saja
cara yang terakhir itu merupakan cerminan orang-orang mukmin yang lemah
imannya.
4.
Penerapan Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam Kehidupan
Sehari-hari
a.
Mengajak
orang untuk besedekah di masjid
b.
Mengajak
untuk selalu membantu orang tua
c.
Mengajak untuk
rajin belajar
d.
Menganjurkan seseorang untuk
mengenakan hijab
e.
Mencegah orag lain menggunakan
narkoba
f.
Melarang teman menghina teman yang lain
g.
Melarang membuang sampah sebarangan
E.
PENDIDIKAN KARAKTER
1.
Peserta didik dapat memiliki sifat takwa kepada Allh
SWT
2.
Peserta didik memiliki sikap kepedulian antar sesama
dalam kehidupan sehari-hari
3.
Peserta didik memiliki memiliki sifat berani berbuat
kebaikan
4.
Peserta didik memiliki sifat berani mencegah kemunkaran
5.
Peserta didik dapat menghindari sifat tercela
F.
MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran
ini adalah Cooperative Learning dan CTL (Contextual Teaching and
Learning).
G.
METODE PEMBELAJARAN
Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah
metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, dan metode penugasan.
H.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.
Pendahuluan
a.
Pendidik mengucapkan salam
b.
Pendidik mengkondisikan kelas
c.
Pendidik menanyakan kehadiran peserta didik
d.
Pendidik mengawali pembelajaran dengan membaca basmallah
e.
Pendidik menjelaskan kompetensi yang harus dicapai
siswa dalam kegiatan pembelajaran / mengemukakan tujuan pembelajaran
f.
Pendidik memotivasi peserta didik untuk aktif dalam
pembelajaran
2.
Kegiatan Inti
a.
Pendidik meminta peserta didik untuk membacakan Q.S.
Ali ‘Imran: 104 dan 110 tentang amar ma’ruf nahi munkar.
b.
Pendidik menjelaskan isi kandungan Q.S. Ali ‘Imran:
104 dan 110 tentang amar ma’ruf nahi munkar.
c.
Pendidik meminta peserta didik untuk membacakan hadits
tentang amar ma’ruf nahi munkar.
d.
Pendidik menjelaskan isi kandungan hadits tentang amar
ma’ruf nahi munkar.
e.
Pendidik melakukan tanya jawab kepada peserta didik
terkait materi tentang amar ma’ruf nahi munkar
f.
Peserta didik dibagi menjadi empat kelompok untuk
berdiskusi terkait masalah amar ma’ruf nahi munkar yang dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari, kemudian menganalisnya serta memberikan solusi terhadap
masalah tersebut.
g.
Pendidik menunjuk beberapa kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
h.
Kelompok lain memperhatikan dan memberi tanggapan
terhadap hasil diskusi kelomppok lain yang telah dipresentasikan.
3.
Penutup
a.
Pendidik menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dibahas.
b.
Pendidik memberikan tugas dengan mengerjakan soal-soal
latihan sebagai evaluasi.
c.
Pendidik bersama peserta didik mengakhiri pembelajaran
dengan membaca bacaan hamdalah
d.
Pendidik menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam.
I.
EVALUASI
1.
Jelaskan tentang pengertian amar ma’ruf nahi munkar!
2.
Sebutkan dalil yang memerintahkan umat Islam untuk
amar ma’ruf nahi munkar!
3.
Bagaimana cara mengingatkan seorang muslim yang
melakukan kemunkaran di depan mata?
4.
Jelaskan kandungan Q.S. Ali ‘Imran: 104 tentang amar
ma’ruf nahi munkar!
5.
Jelaskan cara berdakwah dengan baik!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar