Kamis, 29 Desember 2016

AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR (KTSP)

AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR
(KTSP)
                                      
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Materi dan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Mts dan MA
Dosen Pengampu : Drs. H. Ahmad Fauzan, M.Ag

 









Disusun Oleh :
Kelas B2-PAI Kelompok 9

1.    M. Humam Abdillah             (1410110072)
2.    Ristiana Nisa’                        (1410110074)
3.    Amalia Maulida                     (1410110075)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
TAHUN 2016

A.    STANDAR KOMPETENSI
1.      Memahami ayat Al-Qur’an dan hadits tentang amar ma’ruf nahi munkar

B.     KOMPETENSI DASAR
1.1  Mengartikan Q.S. Ali ‘Imran: 104 dan 110 serta hadits tentang amar ma’ruf nahi munkar.
1.2  Menjelaskan kandungan Q.S. Ali ‘Imran: 104 dan 110 serta hadits tentang amar ma’ruf nahi munkar.
1.3  Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan Q.S. Ali ‘Imran: 104 dan 110 serta hadits tentang amar ma’ruf nahi munkar.
1.4  Menerapkan perilaku amar ma’ruf nahi munkar seperti yang terkandung dalam Q.S. Ali ‘Imran: 104 dan 110 serta hadits tentang amar ma’ruf nahi munkar.

C.    INDIKATOR
1.1.1        Peserta didik dapat mengartikan Q.S. Ali ‘Imran: 104 dan 110 serta hadits tentang amar ma’ruf nahi munkar.
1.2.1        Peserta didik dapat menjelaskan kandungan Q.S. Ali ‘Imran: 104 dan 110 serta hadits tentang amar ma’ruf nahi munkar.
1.3.1        Peserta didik dapat menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan Q.S. Ali ‘Imran: 104 dan 110 serta hadits tentang amar ma’ruf nahi munkar.
1.4.1        Peseta didik dapat menerapkan perilaku amar ma’ruf nahi munkar seperti yang terkandung dalam Q.S. Ali ‘Imran: 104 dan 110 serta hadits tentang amar ma’ruf nahi munkar.






D.    MATERI
1.      Q.S. Ali ‘Imran (3): 104
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴿١٠٤﴾
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
Kandungan Q.S. Ali ‘Imran (3): 104
Q.S Ali ‘Imran (3): 104 menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk senantiasa berbuat kebaikan dan menjauhi perbuatan jelek. Manusia sebagai khalifah di bumi harus bisa saling mengingatkan kepada sesama muslim untuk mengerjakan perbuatan baik. Saling mengingatkan antar sesama muslim akan mempererat tali ukhuwah dan mencegah perpecahan umat Islam. Gejala-gejala perpecahan dan pelanggaran ajaran agama dapat dicegah dengan adanya saling mengingatkan antar umat islam. Saling mengingatkan kepada perbuatan kebaikan  akan mendatangkan banyak manfaat, baik bagi diri sendiri atau terhadap sesama umat Islam .
Saling mengingatkan untuk berbuat kebaikan dan melarang berbuat jahat akan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT dan meningkatkan ukhuwah Islamiyah. Dalam berdakwah, amar ma’ruf akan semakin memperkuat kesatuan Islam sehingga terwujud kekuatan dalam memperjuangkan agama Islam supaya tegak dan berjaya. Ayat di atas ditujukan kepada umat Islam agar memperhatikan kepentingan dakwah, yaitu melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar di masyarakat secara berkesinambungan tanpa terputus.


2.      Q.S. Ali ‘Imran (3): 110
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ ﴿١١٠﴾

Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

Kandungan Q.S. Ali ‘Imran (3): 110
Q.S Ali ‘Imran (3): 110 menjelaskan bahwa umat yang paling baik di dunia ini adalah umat yang mempunyai dua sifat utama, yaitu mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran dan senantiasa beriman kepada kepada Allah SWT. Kedua sifat ini mampu mempersatukan umat dan mendorong semangat juang kaum muslimin.
Amar ma’ruf mempunyai arti mengajak untuk saling menyuruh orang lain mengerjakan kebajikan, baik perintah wajib maupun sunnah yang akan membawa mereka kepada kebahagiaan dunia khirat. Nahi munkar mempunyai arti mencegah perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT, baik perbuatan yang diharamkan maupun makruh, yang dapat menjerumuskan manusia ke jurang neraka. Sebagian orang dari suatu kelompok diwajibkan untuk menyeru umat manusia yang lain supaya berbuat kebaikan dan menjauhi larangan Allah, atau dikenal dengan dakwah. Dakwah dibagi menjadi dua macam, yaitu bersifat umum dan khusus.
a.       Bersifat umum, yaitu dakwah kepada umat Islam supaya mereka memegang agama dengan betul dan beragama dengan penuh kesadaran.
b.      Bersifat khusus, yaitu dakwah dalam kalangan keluarga sendiri, menciptakan suasana keagamaan, mendidik agar patuh kepada perintah Allah dan berlomba-lomba agar berbuat baik.
Dalam pelaksanaan dakwah nilai-nilai ketuhanan tidak boleh dipaksakan, tetapi disampaikan secara persuasive dalam bentuk ajakan yang baik.

3.      Hadits tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar
عَنْ أَبِيْ سَعِيْدٍ الْخُدْرِيْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ. سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرُهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ وَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذٰلِكَ اضْعَفُ الْإِيْمَنِ.
(رواه مسلم)
Artinya: Dari Abi Sa’id al-Khudri ra, dia berkata: Saya mendengan Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa diantara kamu melihat kemungkaran, maka hendaklah mengubah dengan tangannya (tindakan), kalau tudak mampu, maka dengan lidahnya (ucapannya), kalau tidak mampu juga maka dengan hatinya. Dan yang demikian itu menunjukkan iman yang paling lemah”. (H.R. Muslim)

Kandungan Hadits tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Hadits tersebut menjelaskan bahwa ketika seorang muslim menyaksikan kejahatan atau perbuatan kemungkaran maka pada saat itu juga muslim yang lain berkewajiban untuk mengingatkan atau mengubahnya dengan kemampuannya. Ketika seorang muslim tersebut mampu mengingatkan dengan lisan maka hendaklah dilakukan dengan lisannya. Mengingatkan secara lisan dilakukan dengan cara memberikan bimbingan dan nasihat kepada yang bersangkutan. Dalam memberikan bimbingan dan nasihat harus dengan cara yang baik, tidak membuat orang yang bersangkutan merasa antipati dengan nasihat tersebut.
Jika kemampuan lisannya tidak dapat mengubah kemungkaran tersebut, maka cara yang terakhir adalah menggunakan hati, yaitu dengan berusaha mendoakan orang yang berbuat kemungkaran agar insaf dan diberikan kesadaran agar tidak melakukan perbuatan mungkar tersebut.
Abi Sa’id al-Khudri ra, sebagaimana hadits tersebut, Rasulullah SAW menunjukkan bahwa mengubah kemungkaran merupakan kewajiban setiap muslim. Sesuai dengan urutan yang diisyaratkan dalam hadits tersebut, setiap muslim hendaknya berupaya semaksimal mungkin untuk menghentikan kemungkaran dengan tangannya (kekuatan dan kekuasaan). Bila tidak mampu dengan tangan, maka dengan lisannya. Bila tidak mampu juga, maka cukuplah hati yang mengingkari dan menolaknya, bukan justru mendukungnya, mendoakan orang-orang yang berbuat munkar supaya diberi kesadaran dan pada akhirnya dapat meninggalkan kemunkaran tersebut. Hanya saja cara yang terakhir itu merupakan cerminan orang-orang mukmin yang lemah imannya.

4.      Penerapan Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam Kehidupan Sehari-hari
a.       Mengajak orang untuk besedekah di masjid
b.      Mengajak untuk selalu membantu orang tua
c.       Mengajak untuk rajin belajar
d.      Menganjurkan seseorang untuk mengenakan hijab
e.       Mencegah orag lain menggunakan narkoba
f.       Melarang teman menghina teman yang lain
g.      Melarang membuang sampah sebarangan

E.     PENDIDIKAN KARAKTER
1.      Peserta didik dapat memiliki sifat takwa kepada Allh SWT
2.      Peserta didik memiliki sikap kepedulian antar sesama dalam kehidupan sehari-hari
3.      Peserta didik memiliki memiliki sifat berani berbuat kebaikan
4.      Peserta didik memiliki sifat berani mencegah kemunkaran
5.      Peserta didik dapat menghindari sifat tercela

F.     MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah Cooperative Learning dan CTL (Contextual Teaching and Learning).

G.    METODE PEMBELAJARAN
Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, dan metode penugasan.

H.    KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.      Pendahuluan
a.       Pendidik mengucapkan salam
b.      Pendidik mengkondisikan kelas
c.       Pendidik menanyakan kehadiran peserta didik
d.      Pendidik mengawali pembelajaran dengan membaca basmallah
e.       Pendidik menjelaskan kompetensi yang harus dicapai siswa dalam kegiatan pembelajaran / mengemukakan tujuan pembelajaran
f.       Pendidik memotivasi peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran
2.      Kegiatan Inti
a.       Pendidik meminta peserta didik untuk membacakan Q.S. Ali ‘Imran: 104 dan 110 tentang amar ma’ruf nahi munkar.
b.      Pendidik menjelaskan isi kandungan Q.S. Ali ‘Imran: 104 dan 110 tentang amar ma’ruf nahi munkar.
c.       Pendidik meminta peserta didik untuk membacakan hadits tentang amar ma’ruf nahi munkar.
d.      Pendidik menjelaskan isi kandungan hadits tentang amar ma’ruf nahi munkar.
e.       Pendidik melakukan tanya jawab kepada peserta didik terkait materi tentang amar ma’ruf nahi munkar
f.       Peserta didik dibagi menjadi empat kelompok untuk berdiskusi terkait masalah amar ma’ruf nahi munkar yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, kemudian menganalisnya serta memberikan solusi terhadap masalah tersebut.
g.      Pendidik menunjuk beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
h.      Kelompok lain memperhatikan dan memberi tanggapan terhadap hasil diskusi kelomppok lain yang telah dipresentasikan.
3.      Penutup
a.       Pendidik menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dibahas.
b.      Pendidik memberikan tugas dengan mengerjakan soal-soal latihan sebagai evaluasi.
c.       Pendidik bersama peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca bacaan hamdalah
d.      Pendidik menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

I.       EVALUASI
1.      Jelaskan tentang pengertian amar ma’ruf nahi munkar!
2.      Sebutkan dalil yang memerintahkan umat Islam untuk amar ma’ruf nahi munkar!
3.      Bagaimana cara mengingatkan seorang muslim yang melakukan kemunkaran di depan mata?
4.      Jelaskan kandungan Q.S. Ali ‘Imran: 104 tentang amar ma’ruf nahi munkar!

5.      Jelaskan cara berdakwah dengan baik!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar