PENGERTIAN, UNSUR, PRINSIP,
DAN RUANG LINGKUP PERENCANAAN PENDIDIKAN
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Perencanaan Pendidikan
Dosen Pengampu : Retno Susilowati, M.Pd
Disusun Oleh :
Kelas B2-PAI Kelompok 1
1. Rois Mansur (1410110042)
2. Aida
Aryati (1410110062)
3. Ristiana
Nisa’ (1410110074)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan
merupakan komponen terpenting dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan mempunyai
peranan dan fungsi yang cukup penting bagi kehidupan manusia, baik pendidikan
dalam aspek kognitif, afektif (sikap), maupun psikomotorik. Oleh karena itu,
sudah menjadi suatu keharusan bagi manusia untuk dapat merasakan proses
tersebut. Ia diakui
sebagai kekuatan yang dapat mendorong manusia mencapai kemajuan peradaban.
Selain itu pendidikan memberikan bekal kepada manusia untuk menyongsong hari
esok yang lebih cerah dan lebih manusiawi.
Sedangkan, dalam menjalankan sebuah
aktivitas sehari-hari, manusia tidak bisa lepas dengan adanya sebuah
perencanaan. Dengan adanya perencanaan yang bagus, maka aktivitas
sehari-hari dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Karena perencanaan merupakan suatu rangkaian proses menyiapkan dan menentukan
seperangkat keputusan mengenai apa yang diharapkan dan apa yang akan dilakukan.
Rangkaian proses kegiatan itu dilaksanakan agar harapan tersebut dapat terwujud
menjadi suatu kenyataan
Perencanaan pendidikan
merupakan kunci efektivitas suatu kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan
yang diharapkan dan direncanakan. Oleh karena itu, dalam pembahasan makalah ini, kami akan membahas
tentang gabaimana perencanaan pendidikan itu sehingga perencanaan yang direncanakan
dapat maksimal dan tujuan utamanya dapat tercapai.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian perencanaan
pendidikan?
- Apa saja unsur perencanaan
pendidikan?
3. Bagaimana prinsip
perencanaan pendidikan?
4. Bagaimana ruang
lingkup perencanaan pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui
pengertian perencanaan
pendidikan
- Untuk mengetahui saja unsur
perencanaan pendidikan
3. Untuk mengetahui
prinsip
perencanaan pendidikan
4. Untuk mengetahui
ruang lingkup perencanaan pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perencanaan Pendidikan
1.
Pengertian Perencanaan
Perencanaan
adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan
jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan
seefektif mungkin.[1]
perencanaan sering disebut jembatan yang menghubungkan kesenjangan atau jurang
antara keadaan masa kini dan keadaan yang diharapkan terjadi pada masa yang
akan datang. Dengan demikian, perencanaan yang baik memperhatikan sifat-sifat
kondisi yang akan datang, di mana keputusan efektif dilaksanakan.
Perencanan tidaklah dikembangkan berdasarkan teori
tetapi sebaliknya teori perencanaan berkembang sebagai kelanjutan dari
pengalaman mengenai usaha-usaha manusia untuk mengatasi keadaan lingkungan
hidupnya.[2]
Perencanaan
juga merupakan suatu rangkaian kegiatan berfikir yang bersinambungan dan
rasional untuk memecahkan suatu permasalahan sacara sistematik, efektif dan
efisien.[3]
Dari definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa perencanaan adalah suatu
cara yang memuaskan untuk membuat organisasi tetap
berdiri tegak dan maju sebagai satu sistem.[4]
Sedangkan, definisi perencanaan pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya adalah penggunaan analisis yang
bersifat rasional dan sistematik terhadap proses pengembangan pendidikan
yang bertujuan untuk menjadikan pendidikan menjadi lebih efektif dan
efisien dalam menanggapai kebutuan dan tujuan murid-murid dan masyarakat.
2.
Pengertian Pendidikan
Prof Langeveld seorang ahli pedagogic dari Negeri
Belanda mengemukakan batasan pendidikan, bahwa pendidikan ialah suatu bimbingan
yang diberikan oleh orang dewasa
kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai tujuan yaitu kedewasaan.[5]
Dengan pendidikan, manusia
akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang, membimbing generasi
muda untuk mencapai suatu generasi yang lebih baik.
Pendidikan
memperhatikan kesatuan aspek jasmani dan rohani, aspek diri (individualitas)
dan aspek sosial, aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, serta
keterhubungan manusia dengan dirinya (konsentris), dengan lingkungan sosial dan
alamnya (horozontal), dan dengan Tuhannya (vertikal).[6]
3.
Pengertian Perencanaan Pendidikan
Perencanaan pendidikan adalah kegiatan yang
berkaitan dengan usaha merumuskan program pendidikan yang di dalamnya memuat
segala sesuatu yang akan dilaksanakan, penentuan tujuan pendidikan, kebijakan
dalam pendidikan, arah yang akan ditempuh dalam kegiatan pendidikan, prosedur
dan metode yang akan diikuti dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan.[7]
Dalam proses perencanaan
pendidikan merupakan keseluruhan proses perkiraan dan penentuan secara matang
hal-hal yang akan dikerjakan dalam pendidikan untuk masa yang akan datang.[8]
Perencanaan
pendidikan adalah suatu proses berpikir
yang mendalam,
menganalisis, merumuskan, dan menimbang serta memutuskan hal-hal yang dapat
digunakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau dapat pula dikatakan
bahwa perencanaan pendidikan adalah kegiatan yang akan dilakukan di masa yang
akan datang untuk mencapai tujuan dalam bidang pendidikan.[9] Perencanaan dan manajemen pendidikan diarahkan untuk dapat
membantu: (1) memenuhi keperluan akan tenaga
kerja, (2) perluasan kesempatan pendidikan, (3) peningkatan mutu pendidikan, serta (4) peningkatan
efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan. [10]
Ada empat persoalan pokok yang
dibicarakan dalam perencanaan pendidikan, yaitu:
a.
Tujuan pendidikan
Sebagai suatu yang akan dicapai melalui kegiatan
perencanaan pendidikan.
b.
Status sistem pendidikan
Menunjuk kepada bagaimana suatu sistem pendidikan yang
ada sekarang apakah sudah mencpai target-targetnya atau belum.
c.
Alternatif pemecahan masalah
Menunjuk kepada kemungkinan-kemungkinan apakah yang
dapat dipilih untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan[11].
d.
Strategi pencapaian tujuan
Menunjuk kepada cara terbaik mencapai tujuan itu.[12]
B.
Unsur Perencanaan Pendidikan
Udin Syaefudin dan Abin Syamsuddin
menguraikan beberapa unsur penting yang terkandung dalam perencanaan
pendidikan, yaitu :
1. Penggunaan
analisis yang bersifat rasional dan sistematis dalam perencanaan pendidikan,
yang menyangkut metodologi dalam perencanaan.
2. Proses
pembangunan dan pengembanngan pendidikan, artinya bahwa perencanaan pendidikan
dilakukan dalam langka reformasi pendidikan, yaitu suatu proses dari status
sekarang menuju status perkembangan pendidikan yang dicita-citakan. Perencanaan
merupakan suatu moment kegiatan dalam proses yang continue.
3. Prinsip
efektivitas dan efisiensi, artinya dalam perencanaan pendidikan itu, pemikiran
secara ekonomis sangat menonjol, misalnya dalam hal penggalian sumber
pembiayaan pendidikan, alokasi biaya, hubungan pendidikan denngan tenaga kerja,
hubungan pengembangan pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi.[13]
4. Kebutuhan
dan tujuan peserta didik dan masyarakat (lokal, regional, nasional, dan
internasioanal), artinya perencanaan pendidikan itu mencakup aspek internal dan
eksternal dari keorganisasian sistem pendidikan itu sendiri.
5. Tujuan
pembangunan nasional bangsa yang
akan mengambil keputusan dalam rangka kebijaksanaan nasional dalam bidang
pendidikn. Target yang hendak dicapai dengan melakkukan tujuan pendidikan
nasional, dan berarti cara penyampaiannya pun, memengaruhi di dalamnya.
Misalnya,
waktu pelaksanaan, pertahapan, taktis, dan strategi dalam meletakkan jalur
kebijakan ke mana akan dibawa pendidikan itu.
6. Masalah
strategi adalah termasuk penanganan policy (kebijakan) secara operasional
yang akan mewarnai proses pelaksanaan dari perencanaan pendidikan. Ketepatan
peletakan strategi ini sangat penting. Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian
dalam penanganan policy (kebijakan) adalah berkenaan dengan :
a. Sifat
dan kebijakan nasional pendidikan.
b. Proses
sosial yang dalam tingkat sedang berkembang
c. Cara
pendekatan yang dipergunakan sebagai watak sistem perencanaannya.
Dari berbagai
rumusan tentang perencanaan pendidikan dapat dimaklumi bahwa masalah yang
menonjol adalah proses untuk menyiapkan konsep keputusaan yang akan
dilaksanakan pada masa depan. Untuk jenis masyarakat, kepemimpinan politik,
intelektual dan sosial sebagaimana, atau untuk jenis kemampuan-kemampuan tenaga
kerja apa pendidikan itu darahkan? Semakin tajam dapat melihat jauh ke masa
depan, semakin jelas arah tujuan seseorang. Rencana jangka panjang atau
perspektif yang dapat menemukan dan menjelaskan arah dan garis-garis besar
adalah suatu alat yang sangat berguna.[14]
C.
Prinsip
Perencanaan Pendidikan
1. Perencanaan
itu interdisipliner karena pendidikan pun interdisipliner, terutama dalam kaitannya dengan
pembangunan manusia.
2. Perencanaan
itu fleksibel, dalam arti tidak kaku, tetapi dinamis serta responsife terhadap
tuntutan masyarakat terhadap pendidikan. Karena itu, planners perlu
memberikan ruang gerak yang tepat, terutama dalm penyusunan rancangan.
3. Perencanaan
itu objektif rasional, dalam arti untuk kepentingan umum, bukan untuk
kepentingan subjektif sekelompok masyarakat.
4. Perencanaan
tidak dimulai dari nol, tetapi dari apa yang dimiliki. Ini berarti segala
potensi yang tersedia merupakan asset yang perlu digunakan secara efisien dan
optimal.
5. Perencanaan
merupakan wahana untuk menghimpun kekuatan-kekuatan secara terkoordinasi, dalam
arti segala kekuatan dan modal dasar perlu dihimpun secara terkoordinasikan
untuk digunakan secermat mungkin untuk kepentingan pembangunan pendidikan.
6. Perencanaan
itu disusun dengan data. Tanpa data, tidak ada kekuatan yang dapat diandalkan.
7. Perencanaan
mengendalikan kekuatan sendiri, tidak bersandarkan pada kekuatan orang lain.
Perencanaan yang bersandarkan pada kekuatan bangsa lain tidak akan stabil dan
mudah menjadi objek politik bangsa lain.
8. Perencanaan
itu komprehensif dan ilmiah, dalam arti mencakup seluruh aspek esensial
pendidikan dan disusun secara sistematis dengan menggunakan prinsip dan konsep
keilmuan.[15]
9. Perencanaan pendidikan harus bersifat integral
Perencanan pendidikan harus diintegrasikan ke dalam perencanaan yang menyeluruh.
10.
Perencanaan pendidikan harus memperhatikan aspek-aspek kualitatif dan kuantitatif. Kemajuan
dalam bidang pendidikan bukan hanya ditentukan oleh jumlah anak yang dapat ditampung di sekolah-sekolah,
peningkatan jumlah pelajar, jumlah gedung, guru dan sebagainya, tetapi jiga apakah
output pendidikan dapat memenuhi pasaran kerja, atau apakah dapat
membuat individu menjadi sejahtera dan sebagainya.[16]
D.
Ruang
Lingkup Perencanaan Pendidikan
Ruang lingkup perencanaan pendidikan jangkauannya yang cukup luas dan dapat
ditinjau dari berbagai aspek antara lain:
1.
Ditinjau dari aspek spesialnya yaitu
perencanaan pendidikan yang memiliki karakter yang terkait dengan ruang,
tempat, atau batasan wilayah. Perencanaan ini terbagi menjadi:[17]
a.
Perencanaan pendidikan
nasional, yaitu mencakup seluruh proses usaha layanan pendidikan yang dilakukan
oleh pemerintah pusat, yang bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional, yang meliputi seluruh jenjang pendidikan dari tingkat dasar sampai
perguruan tinggi, yang diatur dalam sistem pendidikan nasional melalui
undang-undang sistem pendidikan nasional.
b.
Perencanaan pendidikan ragional,
yaitu perencanaan pendidikan yang dibuat dan diberlakukan dalam wilayah
regional tertentu misalnya perencanaan pengembangan layanan pendidikan tingkat
provinsi dan kebupaten/kota, yang menyangkut seluruh jenis layanan pendidikan
di semua jenjang untuk daerah atau provinsi tertentu.
c.
Perencanaan pendidikan kelembagaan,
yaitu perencanaan pendidikan mencakup satu intuisi atau lembaga pendidikan
tertentu, misalnya perencanaan pengembangan layanan pendidikan sekolah menengah
atas.
2.
Ditinjau dari aspek sifat dan
karakteristik modelnya dapat dibagi menjadi:
a.
Perencanaan pendidikan yang mencakup
seluruh aspek yang terkait dengan proses pembangunan pendidikan yang esensial,
dalam koridor perencanaan pembangunan nasional, dalam hal ini perencanaan
pendidikan ada keterpaduan atau peterkaitan secara sistemik dengan perencanaan
pembangunan bidang ekonomi, pilitik, hukum dan seb againya.
b.
Perencanaan pendidikan komprehensif
yaitu perencanaan pendidikan yang disusun secara sistematik, rasional,
objektif, yang menyangkut keseuruhan konsep penting dalam layanan pendidikan,
sehingga perencanaan itu memberikan suatu pemahaman yang lengkap atau sempurna
tentang apa dan bagaimana memberikan layanan pendidikan yang berkualitas.
c.
Perencanaan pendidikan strategik,
yaitu perencanaan pendidikan yang mengandung pokok-pokok perencanaan
untuk menjawab persoalan atau opini, atau isu mutakhir yang dihadapi oleh dunia
pendidikan misalnya persoalan yang dihadapi dunia pendidikan sekarang adalah masalah
rendahnya kualitas guru.[18]
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
1.
Perencanaan
pendidikan adalah suatu proses berpikir
yang mendalam,
menganalisis, merumuskan, dan menimbang serta memutuskan hal-hal yang dapat
digunakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau dapat pula dikatakan
bahwa perencanaan pendidikan adalah kegiatan yang akan dilakukan di masa yang
akan datang untuk mencapai tujuan dalam bidang pendidikan.
2.
Udin Syaefudin
dan Abin Syamsuddin menguraikan beberapa unsur penting yang terkandung dalam
perencanaan pendidikan, yaitu :
penggunaan
analisis yang bersifat rasional dan sistematis dalam perencanaan pendidikan, Proses pembangunan dan
pengembanngan pendidikan,
prinsip
efektivitas dan efisiensi,
kebutuhan
dan tujuan peserta didik dan masyarakat, tujuan pembangunan nasional bangsa, dan masalah strategi.
3. Prinsip
Perencanaan Pendidikan
yaitu: interdisipliner, fleksibel, objektif rasional, tidak dimulai dari nol tetapi dari
apa yang dimiliki, wahana
untuk menghimpun kekuatan-kekuatan secara terkoordinasi disusun dengan data, mengendalikan kekuatan sendiri, komprehensif dan ilmiah.
4.
Ruang lingkup perencanaan pendidikan
jangkauannya yang cukup luas dan dapat ditinjau dari berbagai aspek antara
lain:
a.
Ditinjau dari aspek spesialnya yaitu
perencanaan pendidikan yang memiliki karakter yang terkait dengan ruang,
tempat, atau batasan wilayah. Perencanaan ini terbagi menjadi:[19]
Perencanaan pendidikan nasional, perencanaan pendidikan ragional, dan perencanaan
pendidikan kelembagaan.
d.
Ditinjau dari aspek sifat dan
karakteristik modelnya dapat dibagi menjadi: Perencanaan pendidikan
yang mencakup seluruh aspek yang terkait dengan proses pembangunan pendidikan
yang esensial, perencanaan pendidikan komprehensif, dan perencanaan pendidikan
strategik.
B.
Saran
Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari
pembahasan makalah perencanaan
pendidikan, pengertian, unsure, prinsip, dan ruang lingkup perencanaan
pendidikan. Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa
makalah ini kurang sempurna, maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sangat
dibutuhkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.
DAFTAR
PUSTAKA
Utsman Kahar & Nadhirin, Perencanaan
Pendidikan, Kudus: STAIN Kudus, 2008.
Saraswati, Kearifan Budaya Lokal
Dalam Persfektif Teori Perencanaan, Jurnal PWK Unisba .
Pidarta Made, Perencanaan Pendidikan Partisipatoris Dengan Pendekatan Sistem, Jakarta: Rineka
Cipta, 1990.
Salam Burhanuddin, Pengantar Pedagogik, Jakarta:
Rineka Cipta, 1997.
Tirtarahardja Umar & La Sulo, Pengantar
Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005, hlm. 37
Hikmam,, Manajemen Pendidikan, Bandung: Pustaka
Setia, 2009.
Sanjaya Wina, Perencanaan dan Desain Sitem
Pembelajaran, Jakarta: Prenadamedia Group, 2015.
Somantri Manap, Perencanaan Pendidikan, Jakarta: Taman Kencana, 2014.
Matin, Perencanaan Pendidikan Perspektif Proses dan
teknik dalam Penyusunan Rencana Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2013.
Afifuddin,
Perencanaan Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2011.
Hidayat Achmad, Teknik Perencanaan
Pendidikan Model Bar Chart Dan Network Planning (Pert Dan Cpm), Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol.
4, No. 1, Januari 2015.
[4] Made Pidarta, Perencanaan Pendidikan Partisipatoris Dengan Pendekatan
Sistem, Jakarta: Rineka Cipta, 1990, hlm. 3
[9] Wina
Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sitem Pembelajaran, Jakarta:
Prenadamedia Group, 2015, hlm. 25
[11] Matin, Perencanaan
Pendidikan Perspektif Proses dan teknik dalam Penyusunan Rencana Pendidikan, Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2013, hlm. 1
[16] Achmad Hidayat, Teknik Perencanaan Pendidikan Model Bar Chart Dan
Network Planning (Pert Dan Cpm), Jurnal
Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari 2015, hlm. 112
Terima Kasih atas artikelnya..
BalasHapusSangat membantu sekali
Semoga semakin banyak orang yang membaca artikel ini...
Salam Sukses...