Minggu, 12 Maret 2017

PENGERTIAN, UNSUR, PRINSIP, DAN RUANG LINGKUP PERENCANAAN PENDIDIKAN

PENGERTIAN, UNSUR, PRINSIP,
DAN RUANG LINGKUP PERENCANAAN PENDIDIKAN

Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Perencanaan Pendidikan
Dosen Pengampu : Retno Susilowati, M.Pd

 









Disusun Oleh :
Kelas B2-PAI Kelompok 1

1.    Rois Mansur                          (1410110042)
2.    Aida Aryati                          (1410110062)
3.    Ristiana Nisa’                        (1410110074)

 


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pendidikan merupakan komponen terpenting dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan mempunyai peranan dan fungsi yang cukup penting bagi kehidupan manusia, baik pendidikan dalam aspek kognitif, afektif (sikap), maupun psikomotorik. Oleh karena itu, sudah menjadi suatu keharusan bagi manusia untuk dapat merasakan proses tersebut. Ia diakui sebagai kekuatan yang dapat mendorong manusia mencapai kemajuan peradaban. Selain itu pendidikan memberikan bekal kepada manusia untuk menyongsong hari esok yang lebih cerah  dan lebih manusiawi.
 Sedangkan, dalam menjalankan sebuah aktivitas sehari-hari, manusia tidak bisa lepas dengan adanya sebuah perencanaan. Dengan adanya perencanaan yang bagus, maka aktivitas sehari-hari dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena perencanaan merupakan suatu rangkaian proses menyiapkan dan menentukan seperangkat keputusan mengenai apa yang diharapkan dan apa yang akan dilakukan. Rangkaian proses kegiatan itu dilaksanakan agar harapan tersebut dapat terwujud menjadi suatu kenyataan
 Perencanaan pendidikan merupakan kunci efektivitas suatu kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan dan direncanakan. Oleh karena itu, dalam pembahasan makalah ini, kami akan membahas tentang gabaimana perencanaan pendidikan itu sehingga perencanaan yang direncanakan dapat maksimal dan tujuan utamanya dapat tercapai.

B.  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian perencanaan pendidikan?
  1. Apa saja unsur perencanaan pendidikan?
3.      Bagaimana prinsip perencanaan pendidikan?
4.      Bagaimana ruang lingkup perencanaan pendidikan?
C.  Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian perencanaan pendidikan
  1. Untuk mengetahui saja unsur perencanaan pendidikan
3.      Untuk mengetahui prinsip perencanaan pendidikan
4.      Untuk mengetahui ruang lingkup perencanaan pendidikan


























BAB II
PEMBAHASAN

A.    Perencanaan Pendidikan
1.      Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin.[1] perencanaan sering disebut jembatan yang menghubungkan kesenjangan atau jurang antara keadaan masa kini dan keadaan yang diharapkan terjadi pada masa yang akan datang. Dengan demikian, perencanaan yang baik memperhatikan sifat-sifat kondisi yang akan datang, di mana keputusan efektif dilaksanakan.
Perencanan tidaklah dikembangkan berdasarkan teori tetapi sebaliknya teori perencanaan berkembang sebagai kelanjutan dari pengalaman mengenai usaha-usaha manusia untuk mengatasi keadaan lingkungan hidupnya.[2] Perencanaan juga merupakan suatu rangkaian kegiatan berfikir yang bersinambungan dan rasional untuk memecahkan suatu permasalahan sacara sistematik, efektif dan efisien.[3]
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat organisasi tetap berdiri tegak dan maju sebagai satu sistem.[4] Sedangkan, definisi perencanaan pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya adalah penggunaan analisis yang bersifat rasional dan sistematik terhadap proses pengembangan pendidikan yang bertujuan untuk menjadikan pendidikan menjadi lebih efektif dan efisien dalam menanggapai kebutuan dan tujuan murid-murid dan masyarakat.
2.      Pengertian Pendidikan
Prof Langeveld seorang ahli pedagogic dari Negeri Belanda mengemukakan batasan pendidikan, bahwa pendidikan ialah suatu bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai tujuan yaitu kedewasaan.[5] Dengan pendidikan, manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang, membimbing generasi muda untuk mencapai suatu generasi yang lebih baik.
Pendidikan memperhatikan kesatuan aspek jasmani dan rohani, aspek diri (individualitas) dan aspek sosial, aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, serta keterhubungan manusia dengan dirinya (konsentris), dengan lingkungan sosial dan alamnya (horozontal), dan dengan Tuhannya (vertikal).[6]
3.      Pengertian Perencanaan Pendidikan
Perencanaan pendidikan adalah kegiatan yang berkaitan dengan usaha merumuskan program pendidikan yang di dalamnya memuat segala sesuatu yang akan dilaksanakan, penentuan tujuan pendidikan, kebijakan dalam pendidikan, arah yang akan ditempuh dalam kegiatan pendidikan, prosedur dan metode yang akan diikuti dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan.[7] Dalam proses perencanaan pendidikan merupakan keseluruhan proses perkiraan dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan dalam pendidikan untuk masa yang akan datang.[8]
Perencanaan pendidikan adalah suatu proses berpikir yang mendalam, menganalisis, merumuskan, dan menimbang serta memutuskan hal-hal yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau dapat pula dikatakan bahwa perencanaan pendidikan adalah kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan dalam bidang pendidikan.[9] Perencanaan dan manajemen pendidikan diarahkan untuk dapat membantu: (1) memenuhi keperluan akan tenaga kerja, (2) perluasan kesempatan pendidikan, (3) peningkatan mutu pendidikan, serta (4) peningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan. [10]
Ada empat persoalan pokok yang dibicarakan dalam perencanaan pendidikan, yaitu:
a.       Tujuan pendidikan
Sebagai suatu yang akan dicapai melalui kegiatan perencanaan pendidikan.
b.      Status sistem pendidikan
Menunjuk kepada bagaimana suatu sistem pendidikan yang ada sekarang apakah sudah mencpai target-targetnya atau belum.
c.       Alternatif pemecahan masalah
Menunjuk kepada kemungkinan-kemungkinan apakah yang dapat dipilih untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan[11].
d.      Strategi pencapaian tujuan
Menunjuk kepada cara terbaik mencapai tujuan itu.[12]

B.     Unsur Perencanaan Pendidikan
Udin Syaefudin dan Abin Syamsuddin menguraikan beberapa unsur penting yang terkandung dalam perencanaan pendidikan, yaitu :
1.      Penggunaan analisis yang bersifat rasional dan sistematis dalam perencanaan pendidikan, yang menyangkut metodologi dalam perencanaan.
2.      Proses pembangunan dan pengembanngan pendidikan, artinya bahwa perencanaan pendidikan dilakukan dalam langka reformasi pendidikan, yaitu suatu proses dari status sekarang menuju status perkembangan pendidikan yang dicita-citakan. Perencanaan merupakan suatu moment kegiatan dalam proses yang continue.
3.      Prinsip efektivitas dan efisiensi, artinya dalam perencanaan pendidikan itu, pemikiran secara ekonomis sangat menonjol, misalnya dalam hal penggalian sumber pembiayaan pendidikan, alokasi biaya, hubungan pendidikan denngan tenaga kerja, hubungan pengembangan pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi.[13]
4.      Kebutuhan dan tujuan peserta didik dan masyarakat (lokal, regional, nasional, dan internasioanal), artinya perencanaan pendidikan itu mencakup aspek internal dan eksternal dari keorganisasian sistem pendidikan itu sendiri.
5.      Tujuan pembangunan nasional bangsa yang akan mengambil keputusan dalam rangka kebijaksanaan nasional dalam bidang pendidikn. Target yang hendak dicapai dengan melakkukan tujuan pendidikan nasional, dan berarti cara penyampaiannya pun, memengaruhi di dalamnya.
Misalnya, waktu pelaksanaan, pertahapan, taktis, dan strategi dalam meletakkan jalur kebijakan ke mana akan dibawa pendidikan itu.
6.      Masalah strategi adalah termasuk penanganan policy (kebijakan) secara operasional yang akan mewarnai proses pelaksanaan dari perencanaan pendidikan. Ketepatan peletakan strategi ini sangat penting. Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam penanganan policy (kebijakan) adalah berkenaan dengan :
a.       Sifat dan kebijakan nasional pendidikan.
b.      Proses sosial yang dalam tingkat sedang berkembang
c.       Cara pendekatan yang dipergunakan sebagai watak sistem perencanaannya.
Dari berbagai rumusan tentang perencanaan pendidikan dapat dimaklumi bahwa masalah yang menonjol adalah proses untuk menyiapkan konsep keputusaan yang akan dilaksanakan pada masa depan. Untuk jenis masyarakat, kepemimpinan politik, intelektual dan sosial sebagaimana, atau untuk jenis kemampuan-kemampuan tenaga kerja apa pendidikan itu darahkan? Semakin tajam dapat melihat jauh ke masa depan, semakin jelas arah tujuan seseorang. Rencana jangka panjang atau perspektif yang dapat menemukan dan menjelaskan arah dan garis-garis besar adalah suatu alat yang sangat berguna.[14]
C.    Prinsip Perencanaan Pendidikan
1.    Perencanaan itu interdisipliner karena pendidikan pun interdisipliner, terutama dalam kaitannya dengan pembangunan manusia.
2.    Perencanaan itu fleksibel, dalam arti tidak kaku, tetapi dinamis serta responsife terhadap tuntutan masyarakat terhadap pendidikan. Karena itu, planners perlu memberikan ruang gerak yang tepat, terutama dalm penyusunan rancangan.
3.    Perencanaan itu objektif rasional, dalam arti untuk kepentingan umum, bukan untuk kepentingan subjektif sekelompok masyarakat.
4.    Perencanaan tidak dimulai dari nol, tetapi dari apa yang dimiliki. Ini berarti segala potensi yang tersedia merupakan asset yang perlu digunakan secara efisien dan optimal.
5.    Perencanaan merupakan wahana untuk menghimpun kekuatan-kekuatan secara terkoordinasi, dalam arti segala kekuatan dan modal dasar perlu dihimpun secara terkoordinasikan untuk digunakan secermat mungkin untuk kepentingan pembangunan pendidikan.
6.    Perencanaan itu disusun dengan data. Tanpa data, tidak ada kekuatan yang dapat diandalkan.
7.    Perencanaan mengendalikan kekuatan sendiri, tidak bersandarkan pada kekuatan orang lain. Perencanaan yang bersandarkan pada kekuatan bangsa lain tidak akan stabil dan mudah menjadi objek politik bangsa lain.
8.    Perencanaan itu komprehensif dan ilmiah, dalam arti mencakup seluruh aspek esensial pendidikan dan disusun secara sistematis dengan menggunakan prinsip dan konsep keilmuan.[15]
9.    Perencanaan pendidikan harus bersifat integral
Perencanan pendidikan harus diintegrasikan ke dalam perencanaan yang menyeluruh.
10.  Perencanaan pendidikan harus memperhatikan aspek-aspek kualitatif dan kuantitatif. Kemajuan dalam bidang pendidikan bukan hanya ditentukan oleh jumlah anak yang dapat ditampung di sekolah-sekolah, peningkatan jumlah pelajar, jumlah gedung, guru dan sebagainya, tetapi jiga apakah output pendidikan dapat memenuhi pasaran kerja, atau apakah dapat membuat individu menjadi sejahtera dan sebagainya.[16]
D.    Ruang Lingkup Perencanaan Pendidikan
Ruang lingkup perencanaan pendidikan jangkauannya yang cukup luas dan dapat ditinjau dari berbagai aspek antara lain:
1.      Ditinjau dari aspek spesialnya yaitu perencanaan pendidikan yang memiliki karakter yang terkait dengan ruang, tempat, atau batasan wilayah. Perencanaan ini terbagi menjadi:[17]
a.        Perencanaan pendidikan nasional, yaitu mencakup seluruh proses usaha layanan pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah pusat, yang bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yang meliputi seluruh jenjang pendidikan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi, yang diatur dalam sistem pendidikan nasional melalui undang-undang sistem pendidikan nasional.
b.      Perencanaan pendidikan ragional, yaitu perencanaan pendidikan yang dibuat dan diberlakukan dalam wilayah regional tertentu misalnya perencanaan pengembangan layanan pendidikan tingkat provinsi dan kebupaten/kota, yang menyangkut seluruh jenis layanan pendidikan di semua jenjang untuk daerah atau provinsi tertentu.
c.       Perencanaan pendidikan kelembagaan, yaitu perencanaan pendidikan mencakup satu intuisi atau lembaga pendidikan tertentu, misalnya perencanaan pengembangan layanan pendidikan sekolah menengah atas.
2.       Ditinjau dari aspek sifat dan karakteristik modelnya dapat  dibagi menjadi:
a.       Perencanaan pendidikan yang mencakup seluruh aspek yang terkait dengan proses pembangunan pendidikan yang esensial, dalam koridor perencanaan pembangunan nasional, dalam hal ini perencanaan pendidikan ada keterpaduan atau peterkaitan secara sistemik dengan perencanaan pembangunan bidang ekonomi, pilitik, hukum dan seb againya.
b.      Perencanaan pendidikan komprehensif yaitu perencanaan pendidikan yang disusun secara sistematik, rasional, objektif, yang menyangkut keseuruhan konsep penting dalam layanan pendidikan, sehingga perencanaan itu memberikan suatu pemahaman yang lengkap atau sempurna tentang apa dan bagaimana memberikan layanan pendidikan yang berkualitas.
c.       Perencanaan pendidikan strategik, yaitu perencanaan pendidikan yang  mengandung pokok-pokok perencanaan untuk menjawab persoalan atau opini, atau isu mutakhir yang dihadapi oleh dunia pendidikan misalnya persoalan yang dihadapi dunia pendidikan sekarang adalah masalah rendahnya kualitas guru.[18]


BAB III
PENUTUP

A.      Simpulan

1.    Perencanaan pendidikan adalah suatu proses berpikir yang mendalam, menganalisis, merumuskan, dan menimbang serta memutuskan hal-hal yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau dapat pula dikatakan bahwa perencanaan pendidikan adalah kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan dalam bidang pendidikan.
2.    Udin Syaefudin dan Abin Syamsuddin menguraikan beberapa unsur penting yang terkandung dalam perencanaan pendidikan, yaitu : penggunaan analisis yang bersifat rasional dan sistematis dalam perencanaan pendidikan, Proses pembangunan dan pengembanngan pendidikan, prinsip efektivitas dan efisiensi, kebutuhan dan tujuan peserta didik dan masyarakat, tujuan pembangunan nasional bangsa, dan masalah strategi.
3.    Prinsip Perencanaan Pendidikan yaitu: interdisipliner, fleksibel, objektif rasional, tidak dimulai dari nol tetapi dari apa yang dimiliki, wahana untuk menghimpun kekuatan-kekuatan secara terkoordinasi disusun dengan data, mengendalikan kekuatan sendiri, komprehensif dan ilmiah.
4.    Ruang lingkup perencanaan pendidikan jangkauannya yang cukup luas dan dapat ditinjau dari berbagai aspek antara lain:
a.       Ditinjau dari aspek spesialnya yaitu perencanaan pendidikan yang memiliki karakter yang terkait dengan ruang, tempat, atau batasan wilayah. Perencanaan ini terbagi menjadi:[19] Perencanaan pendidikan nasional, perencanaan pendidikan ragional, dan perencanaan pendidikan kelembagaan.
d.      Ditinjau dari aspek sifat dan karakteristik modelnya dapat  dibagi menjadi: Perencanaan pendidikan yang mencakup seluruh aspek yang terkait dengan proses pembangunan pendidikan yang esensial, perencanaan pendidikan komprehensif, dan perencanaan pendidikan strategik.

B.     Saran
Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari pembahasan makalah perencanaan pendidikan, pengertian, unsure, prinsip, dan ruang lingkup perencanaan pendidikan. Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini kurang sempurna, maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.

















DAFTAR PUSTAKA

Utsman Kahar & Nadhirin, Perencanaan Pendidikan, Kudus: STAIN Kudus, 2008.
Saraswati, Kearifan Budaya Lokal Dalam Persfektif Teori Perencanaan, Jurnal PWK Unisba .
Pidarta Made, Perencanaan Pendidikan Partisipatoris Dengan Pendekatan Sistem, Jakarta: Rineka Cipta, 1990.
Salam Burhanuddin, Pengantar Pedagogik, Jakarta: Rineka Cipta, 1997.
Tirtarahardja Umar & La Sulo, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005, hlm. 37
Hikmam,, Manajemen Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2009.
Sanjaya Wina, Perencanaan dan Desain Sitem Pembelajaran, Jakarta: Prenadamedia Group, 2015.
Somantri Manap, Perencanaan Pendidikan, Jakarta: Taman Kencana, 2014.
Matin, Perencanaan Pendidikan Perspektif Proses dan teknik dalam Penyusunan Rencana Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013.
Afifuddin, Perencanaan Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2011.
Hidayat Achmad, Teknik Perencanaan Pendidikan Model Bar Chart Dan Network Planning (Pert Dan Cpm), Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari 2015.




[1] Kahar Utsman & Nadhirin, Perencanaan Pendidikan, Kudus: STAIN Kudus, 2008, hlm. 1
[2] Saraswati, Kearifan Budaya Lokal Dalam Persfektif Teori Perencanaan, Jurnal PWK Unisba, hlm. 4
[3] Ibid., hlm.7
[4] Made Pidarta, Perencanaan Pendidikan Partisipatoris Dengan Pendekatan Sistem, Jakarta: Rineka Cipta, 1990, hlm. 3
[5] Burhanuddin Salam, Pengantar Pedagogik, Jakarta: Rineka Cipta, 1997, hlm. 4
[6] Umar Tirtarahardja & La Sulo, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005, hlm. 37
[7] Hikmam,, Manajemen Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2009, hlm. 101
[8] Ibid., hlm.102
[9] Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sitem Pembelajaran, Jakarta: Prenadamedia Group, 2015, hlm. 25
[10] Manap Somantri, Perencanaan Pendidikan, Jakarta: Taman Kencana, 2014, hlm. 14
[11] Matin, Perencanaan Pendidikan Perspektif Proses dan teknik dalam Penyusunan Rencana Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013, hlm. 1
[12] Ibid., hlm. 2
[13] Afifuddin, Perencanaan Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2011, hlm. 29
[14] Ibid., hlm. 30
[15] Ibid., hlm. 32
[16]  Achmad Hidayat, Teknik Perencanaan Pendidikan Model Bar Chart Dan Network Planning (Pert Dan Cpm), Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari 2015, hlm. 112
[17] Afifuddin, Op.cit., hlm. 32
[18] Ibid,.hlm. 33
[19] Afifuddin, Op.cit., hlm. 32

1 komentar:

  1. Terima Kasih atas artikelnya..
    Sangat membantu sekali
    Semoga semakin banyak orang yang membaca artikel ini...

    Salam Sukses...

    BalasHapus