DOMAIN MEDIA PEMBELAJARAN
Makalah
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah : Media
Pembelajaran PAI
Dosen
Pengampu : Dr. Fifi
Noviaturrohmah, M.S.I
![]() |
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Kelas B-PAI
1. M. Amrul Hakim (1410110045)
2. Nurul Izzati (1410110064)
3. Sailin Nihlah (1410110068)
4. Ristiana
Nisa’ (1410110074)

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian
domain?
2. Bagaimana
klasifikasi media pembelajaran?
3. Bagaimana
multimedia dalam pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Domain
Secara etimologis, domain berarti wilayah/ daerah
kekuasaan atau bidang kajian/ kegiatan/ garapan yang lebih kecil, terinci dan
spesifik dari lahan/ lapangan/ cakupan suatu ilmu. Arti kedua dalam bahasa
Indonesia disepadankan dengan kata ranah/ aras.
Domain/Kawasan merupakan suatu realisasi dari definisi dari
bidang teknologi pembelajaran. Kawasan mewujudkan apa yang dapat dilakukan oleh
suatu disiplin ilmu agar disiplin tersebut mampu memberikan sumbangan langsung
dalam bentuk rumusan praktik yang dilakukan oleh para praktisi. Kawasan juga
berfungsi sebagai panduan para praktisi dan tenaga ahli untuk bergerak dalam
bidang yang dimaksud.[1]
Selain itu, kawasan perlu dirumuskan berdasarkan definisi
yang sudah ada agar pembentukan profesi dan praktik menjadi lebih mudah.
Kawasan memberi penjelasan bagi para profesional dan praktisi mengenai apa yang
harus dan boleh dilakukan atau apa yang menjadi batasan perilaku dan ruang
lingkup pekerjaan dan layanan yang harus diselesaikan. Batasan perilaku
selanjutnya secara utuh disusun dalam kode etik keprofesian seperti yang
dimiliki oleh organisasi profesi tertentu. Hasil utuh tersebut akan diselesaikan
menjadi standar perilaku.
B. Klasifikasi Media Pembelajaran
Media
pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam proses belajar mengajar.
Salah satu fungsi dari media pembelajaran adalah sebagai alat bantu pengajaran
yang mempengaruhi dinamika pengajaran, penggunaan media pembelajaran dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
kegiatan belajar.. Dan bahkan mempengaruhi psikologis siswa dan kegiatan
belajar[2]
Media
pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai dari yang paling sederhana
hingga media yang paling canggih. Beberapa media yang paling sering digunakan
di hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku) dan papan tulis.
Selain itu, banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain
seperti gambar, model, overhead projektor (OHP), dan obyek-obyek nyata.
Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film
bingkai), serta program pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun
sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru. Ada berbagai cara
dan sudut pandang untuk menggolongkan jenis media.
Rudy Bretz
misalnya, mengidentifikasi jenis-jenis media berdasarkan tiga unsur pokok,
yaitu: suara, visual dan gerak. Berdasarkan tiga unsur tersebut, Bretz
mengklasifikasikan media ke dalam delapan kelompok, yaitu: (1) media audio, (2)
media cetak, (3) media visual diam, (4) media visual gerak, (5) media audio
semi gerak, (6) media semi gerak, (7) media audio visual diam, serta (8) media
audio visual gerak.
Anderson
mengelompokkan media menjadi sepuluh golongan sebagai berikut:
1. Audio : kaset audio, siaran radio, CID,
telepon
2. Cetak : Buku pelajaran, modul, brosur,
leaflet,gambar
3. Audio cetak : Kaset audio yang dilengkapi bahan
tertulis
4. Proyeksi visual diam
:
Overhead transparansi (OHT), film bingkai(slide)
5. Proyeksi audio
visual diam :Film
bingkai (slide) bersuara.
6. Visual gerak :Film bisu
7. Audio visual gerak :
Film gerak bersuara, video NCD, televise
8. Obyek fisik:
Benda nyata, model, specimen
9. Manusia dan
Lingkungan: Guru, pustakawan, laboran
Schramm (1985)
menggolongkan media atas dasarkompleksnya suatu media. Atas dasar itu, Schramm
membagi media menjadi dua golongan yaitu: media besar (media yang mahal dan
kompleks) dan media kecil (media sederhana dan murah). Termasuk media besar
misalnya: film, televisi, dan video NCD, sedangkan yangtermasuk media kecil
misalnya: slide, audio, transparansi, dan teks. Selain itu Schramm juga
membedakan media atas dasar jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas
dan serentak), media kelompok (liputannya seluas ruangan tertentu), dan media
individual (untuk perorangan). Termasuk media masal adalah radio dan televisi.
Termasuk media kelompok adalah: kaset audio, video, OHP, dan slide.
Sedangkan yang termasuk media individual adalah: buku teks, telepon, dan
program komputer pembelajaran (CAI).[4]
Sebagian ahli lain mengelompokkan media berdasarkan pada tingkat teknologi yang
digunakan, mulai dari media dengan teknologi rendah hingga yang menggunakan
teknologi tinggi. Jika media digolongkan atas dasar tingkat teknologi yang
digunakan, maka penggolongan media sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi.
Media tertentu
akan dapat mengalami perubahan dalam penggolongannya. Misalnya, pada tahun
1950-an, media televisi dikategorikan media paling tinggi. Tetapi kemudian pada
tahun 1970-an kategori tersebut bergeser dengan hadirnya media komputer. Pada
masa tersebut, komputer digolongkan pada media dengan teknologi yang paling
tinggi. Tetapi dewasa ini media komputer tergeser kedudukannya dengan adanya
program computer conferencing melalui internet. Kondisi seperti
ini akan terus berlangsung sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
Sementara itu, dari sekian banyak jenis media yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran.[5]
Heinich, Molenda and Russell. (1996: 34)
membuat klasifikasi media yang lebih sederhana sebagai berikut: (1) media yang
tidak diproyeksikan, (2) media yang diproyeksikan, (3) media audio, (4) media
video, (5) media berbasis komputer, dan (6) multimedia kit. Dari beberapa
pengelompokkan media tersebut, pengembangan media dalam penelitian ini merujuk
pada pengelompokan media proyeksi audio visual diam karena pada pengembangan
media terdapat slide, gambar, serta suara yang dibuat menggunakan komputer.[6]
C. Multimedia dalam
Pembelajaran
1. Multimedia
Pembelajaran Interaktif
Multimedia adalah kombinasi teks, seni, suara, animasi, dan video yang
disampaikan dengan computer.[7]
interaktif
adalah hubungan timbal
balik antara komputer dengan pengguna melalui alat-alat perantara ( keyboard, mouse, dan
sebagainya) untuk mendapatkan respon
yang diinginkan berupa teks,
gambar, suara, membuka atau menutup
suatu program, dan untuk mengontrol atau menentukan urutan materi pembelajaran yang
sesuai dengan keinginan atau kebutuhannya
Untuk itu secara
keseluruhan multimedia pembelajaran interaktif berarti suatu pembelajaran yang menggunakan
komputer sebagai media dalam menyampaikan materi dengan menggabungkan teks,
gambar, grafik, suara, animasi, dan video, serta dalam menyajikannya, peserta
didik berinteraksi langsung dengan komputer untuk mendapatkan respon yang
diinginkan. Dengan
pembelajaran interaktif, pengguna perlu mengetahui bagaimana cara menggunakan
piranti dan teknologi computer multimedia untuk dapat menggabungkan semua
elemen bersama-sama.[8]
2.
Peranan Multimedia Dalam
Pembelajaran
Peranan multimedia menjadi semakin
penting di masa sekarang
ini, karena media-media tersebut dirancang untuk saling melengkapi sehingga seluruh sistem
menjadi berdaya guna dan tepat guna,
dimana satu kesatuan menjadi lebih baik dibandingkan jumlah bagian- bagiannya. Multimedia dalam pembelajaran dapat
memberikan jawaban atas
suatu bentuk pembelajaran yang menggunakan pendekatan secara tradisional dimana pendekatan
tersebut cenderung teacher
centered dan kurang interaktif.
Multimedia
memiliki beberapa keistimewaan yang tidak
dimiliki
oleh media lain. Munir (2009:235) memaparkan keistimewaan multimedia antara lain:
a. multimedia
memberikan kemudahan umpan balik;
b. multimedia
memberikan kebebasan kepada pelajar dalam
menentukan
topik proses pembelajaran;
c. multimedia
memberikan kemudahan
kontrol yang sistematis
dalam proses pembeajaran.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut,
dapat disimpulkan bahwa
multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran memberikan
suasana baru untuk membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih interaktif, efektif,
efisien, dan menarik. Kegiatan belajar
mengajar dengan multimedia berbasis komputer
juga dapat digunakan untuk
pembelajaran mandiri maupun kelompok tergantung permasalahan
yang harus dipecahkan.
3. Kriteria Kualitas Multimedia Pembelajaran
Merrill, et al. (1996:109) dalam Daryanto 2011,
menggolongkan kriteria kualitas software multimedia menjadi
dua, yaitu: kriteria pembelajaran dan kriteria presentasi. Kriteria pembelajaran mengacu pada aspek pedagogi, teknik mengajar atau strategi
pembelajaran. Sedangkan kriteria presentasi mengacu pada empat
kategori utama yaitu: format tampilan, navigasi, kemudahan untuk digunakan, interaksi.
Menurut Newby, et al (2000, 116-117) menyatakan bahwa untuk mengetahui kualitas multimedia harus mempertimbangkan tiga hal, yaitu:
a.
Method, yaitu teknik dan
prosedur yang digunakan dalam pelajaran (kerjasama, game, presentasi, atau
diskusi).
b.
Media, yaitu media yang digunakan
dalam pembelajaran untuk menarik minat siswa (multimedia, video, teks, gambar, dan animasi).
c.
Material, yaitu isi
pembelajaran meliputi: motivasi, orientasi,
informasi, aplikasi dan evaluasi.
Berdasarkan penjelasan beberapa teori tentang kriteria
kualitas multimedia di atas, dapat diketahui bahwa kriteria
tentang kualitas multimedia interaktif dalam pembelajaran, dapat
dilihat dari tiga aspek yaitu: aspek pembelajaran, aspek isi/materi, dan aspek
media. Aspek pembelajaran yaitu: dengan penggunaan multimedia interaktif proses pembelajaran
menjadi praktis, efisien,dan menarik, aspek isi atau materi yaitu: dengan
menggunakan multimedia interaktif, materi pelajaran menjadi lebih
mudah dan jelas dipahami peserta didik, dan yang terakhir aspek
media yaitu: dengan menggunakan multimedia interaktif, media yang digunakan
dapat memperlancar proses penyampaian informasi kepada peserta didik. Ketiga aspek
tersebut merupakan aspek utama yang menyusun multimedia interaktif dan merupakan satu
kesatuan yang saling
mendukung serta tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Domain/Kawasan merupakan suatu
realisasi dari definisi dari bidang teknologi pembelajaran. Kawasan mewujudkan
apa yang dapat dilakukan oleh suatu disiplin ilmu agar disiplin tersebut mampu
memberikan sumbangan langsung dalam bentuk rumusan praktik yang dilakukan oleh
para praktisi. Kawasan juga berfungsi sebagai panduan para praktisi dan tenaga
ahli untuk bergerak dalam bidang yang dimaksud.
2.
Jenis-jenis media berdasarkan tiga
unsur pokok, yaitu: suara, visual dan gerak. Berdasarkan tiga unsur tersebut,
Bretz mengklasifikasikan media ke dalam delapan kelompok, yaitu: (1) media
audio, (2) media cetak, (3) media visual diam, (4) media visual gerak, (5)
media audio semi gerak, (6) media semi gerak, (7) media audio visual diam,
serta (8) media audio visual gerak.
3. Multimedia
berbasis komputer dalam pembelajaran
memberikan
suasana baru untuk membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih interaktif, efektif,
efisien, dan menarik. Kriteria kualitas multimedia
di atas, dapat diketahui bahwa kriteria tentang kualitas multimedia interaktif dalam pembelajaran, dapat
dilihat dari tiga aspek yaitu: aspek pembelajaran, aspek isi/materi, dan aspek
media.
B. Saran
Semoga kita
dapat mengambil pelajaran dari pembahasan makalah domain media pembelajaran. Penulis
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini kurang sempurna,
maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.
DAFTAR PUSTAKA
Agus
Retnanto.
Teknologi
Pembelajaran, Kudus: Nora Media, 2011.
Azhar
Arsyad.
Media
Pembelajaran, jakarta:Raja Grafindo Persada, 2003.
Lily Wulandari dkk. Sistem Multimedi., Jakarta:
ebook Gunadarma, 2013.
Muhammad Yazdi,
E-Learning sebagai Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Teknologi Informasi,
Jurnal Ilmiah Foristek, Vol.2 No, 1,2012
[1] Agus Retnanto, Teknologi
Pembelajaran, Kudus, Nora Media, 2011,
hlm 1
[2] Azhar Arsyad, media
Pembelajaran, jakarta:Raja Grafindo Persada, 2003. Hlm.6
[3] Media Pembelajaran , PDF
[4] Ibid, Media Pembelajaran,
PDF
[5] Muhammad Yazdi, E-Learning
sebagai Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Teknologi Informasi, Jurnal
Ilmiah Foristek, Vol.2 No, 1,2012
[6] Ibid, Media Pembelajaran,
PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar