Kamis, 27 Oktober 2016

Domain Media Pembelajaran

DOMAIN MEDIA PEMBELAJARAN

Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Media Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu : Dr. Fifi Noviaturrohmah, M.S.I
 









Disusun Oleh :
Kelompok 3 Kelas B-PAI

1.    M. Amrul Hakim                  (1410110045)
2.    Nurul Izzati                           (1410110064)
3.    Sailin Nihlah              (1410110068)
4.    Ristiana Nisa’                        (1410110074)

 


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
TAHUN 2016

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang


B.  Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian domain?
2.    Bagaimana klasifikasi media pembelajaran?
3.    Bagaimana multimedia dalam pembelajaran?

















 BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Domain
Secara etimologis, domain berarti wilayah/ daerah kekuasaan atau bidang kajian/ kegiatan/ garapan yang lebih kecil, terinci dan spesifik dari lahan/ lapangan/ cakupan suatu ilmu. Arti kedua dalam bahasa Indonesia disepadankan dengan kata ranah/ aras.
Domain/Kawasan merupakan suatu realisasi dari definisi dari bidang teknologi pembelajaran. Kawasan mewujudkan apa yang dapat dilakukan oleh suatu disiplin ilmu agar disiplin tersebut mampu memberikan sumbangan langsung dalam bentuk rumusan praktik yang dilakukan oleh para praktisi. Kawasan juga berfungsi sebagai panduan para praktisi dan tenaga ahli untuk bergerak dalam bidang yang dimaksud.[1]
Selain itu, kawasan perlu dirumuskan berdasarkan definisi yang sudah ada agar pembentukan profesi dan praktik menjadi lebih mudah. Kawasan memberi penjelasan bagi para profesional dan praktisi mengenai apa yang harus dan boleh dilakukan atau apa yang menjadi batasan perilaku dan ruang lingkup pekerjaan dan layanan yang harus diselesaikan. Batasan perilaku selanjutnya secara utuh disusun dalam kode etik keprofesian seperti yang dimiliki oleh organisasi profesi tertentu. Hasil utuh tersebut akan diselesaikan menjadi standar perilaku.

B.  Klasifikasi Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Salah satu fungsi dari media pembelajaran adalah sebagai alat bantu pengajaran yang mempengaruhi dinamika pengajaran, penggunaan media pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan kegiatan belajar.. Dan bahkan mempengaruhi psikologis siswa dan kegiatan belajar[2] 
Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai dari yang paling sederhana hingga media yang paling canggih. Beberapa media yang paling sering digunakan di hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku) dan papan tulis. Selain itu, banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain seperti gambar, model, overhead projektor (OHP), dan obyek-obyek nyata. Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), serta program pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru. Ada berbagai cara dan sudut pandang untuk menggolongkan jenis media.
Rudy Bretz misalnya, mengidentifikasi jenis-jenis media berdasarkan tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual dan gerak. Berdasarkan tiga unsur tersebut, Bretz mengklasifikasikan media ke dalam delapan kelompok, yaitu: (1) media audio, (2) media cetak, (3) media visual diam, (4) media visual gerak, (5) media audio semi gerak, (6) media semi gerak, (7) media audio visual diam, serta (8) media audio visual gerak.
Anderson mengelompokkan media menjadi sepuluh golongan sebagai berikut:
1. Audio : kaset audio, siaran radio, CID, telepon
2. Cetak : Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet,gambar
3. Audio cetak : Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4. Proyeksi visual diam : Overhead transparansi (OHT), film bingkai(slide)
5. Proyeksi audio visual diam :Film bingkai (slide) bersuara.
6. Visual gerak :Film bisu
7. Audio visual gerak :  Film gerak bersuara, video NCD, televise
8. Obyek fisik:  Benda nyata, model, specimen
9. Manusia dan Lingkungan:  Guru, pustakawan, laboran
10. Komputer :  CAI (pembelajaran berbantuan komputer) dan CBI (pembelajaran berbasis komputer)[3]
Schramm (1985) menggolongkan media atas dasarkompleksnya suatu media. Atas dasar itu, Schramm membagi media menjadi dua golongan yaitu: media besar (media yang mahal dan kompleks) dan media kecil (media sederhana dan murah). Termasuk media besar misalnya: film, televisi, dan video NCD, sedangkan yangtermasuk media kecil misalnya: slide, audio, transparansi, dan teks. Selain itu Schramm juga membedakan media atas dasar jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak), media kelompok (liputannya seluas ruangan tertentu), dan media individual (untuk perorangan). Termasuk media masal adalah radio dan televisi. Termasuk media kelompok adalah: kaset audio, video, OHP, dan slide. Sedangkan yang termasuk media individual adalah: buku teks, telepon, dan program komputer pembelajaran (CAI).[4] Sebagian ahli lain mengelompokkan media berdasarkan pada tingkat teknologi yang digunakan, mulai dari media dengan teknologi rendah hingga yang menggunakan teknologi tinggi. Jika media digolongkan atas dasar tingkat teknologi yang digunakan, maka penggolongan media sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi.
Media tertentu akan dapat mengalami perubahan dalam penggolongannya. Misalnya, pada tahun 1950-an, media televisi dikategorikan media paling tinggi. Tetapi kemudian pada tahun 1970-an kategori tersebut bergeser dengan hadirnya media komputer. Pada masa tersebut, komputer digolongkan pada media dengan teknologi yang paling tinggi. Tetapi dewasa ini media komputer tergeser kedudukannya dengan adanya program computer conferencing melalui internet. Kondisi seperti ini akan terus berlangsung sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Sementara itu, dari sekian banyak jenis media yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran.[5]
 Heinich, Molenda and Russell. (1996: 34) membuat klasifikasi media yang lebih sederhana sebagai berikut: (1) media yang tidak diproyeksikan, (2) media yang diproyeksikan, (3) media audio, (4) media video, (5) media berbasis komputer, dan (6) multimedia kit. Dari beberapa pengelompokkan media tersebut, pengembangan media dalam penelitian ini merujuk pada pengelompokan media proyeksi audio visual diam karena pada pengembangan media terdapat slide, gambar, serta suara yang dibuat menggunakan komputer.[6]

C.  Multimedia dalam Pembelajaran
1.      Multimedia Pembelajaran Interaktif
Multimedia adalah kombinasi teks, seni, suara, animasi, dan video yang disampaikan dengan computer.[7] interaktif adalah hubungan timbal balik antara komputer dengan pengguna melalui alat-alat perantara ( keyboard, mouse, dan sebagainya) untuk mendapatkan respon yang diinginkan berupa teks, gambar, suara, membuka atau menutup suatu program, dan untuk mengontrol atau menentukan urutan materi pembelajaran yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhannya
Untuk itu secara keseluruhan multimedia pembelajaran interaktif berarti suatu pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai media dalam menyampaikan materi dengan menggabungkan teks, gambar, grafik, suara, animasi, dan video, serta dalam menyajikannya, peserta didik berinteraksi langsung dengan komputer untuk mendapatkan respon yang diinginkan. Dengan pembelajaran interaktif, pengguna perlu mengetahui bagaimana cara menggunakan piranti dan teknologi computer multimedia untuk dapat menggabungkan semua elemen bersama-sama.[8]
2.      Peranan Multimedia Dalam Pembelajaran
Peranan multimedia menjadi semakin penting di masa sekarang ini, karena media-media tersebut dirancang untuk saling melengkapi sehingga seluruh sistem menjadi berdaya guna dan tepat guna, dimana satu kesatuan menjadi lebih baik dibandingkan jumlah bagian- bagiannya. Multimedia dalam pembelajaran dapat memberikan jawaban atas suatu bentuk pembelajaran yang menggunakan pendekatan secara tradisional dimana pendekatan tersebut cenderung teacher centered dan kurang interaktif.
Multimedia memiliki beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki oleh media lain. Munir (2009:235) memaparkan keistimewaan multimedia antara lain:
a.       multimedia memberikan kemudahan umpan balik;
b.      multimedia memberikan kebebasan kepada pelajar dalam menentukan topik proses pembelajaran;
c.       multimedia memberikan kemudahan kontrol yang sistematis dalam proses pembeajaran.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran memberikan suasana baru untuk membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih interaktif, efektif, efisien, dan menarik. Kegiatan belajar mengajar dengan multimedia berbasis komputer juga dapat digunakan untuk pembelajaran mandiri maupun kelompok tergantung permasalahan yang harus dipecahkan.
3.      Kriteria Kualitas Multimedia Pembelajaran
Merrill, et al. (1996:109) dalam Daryanto 2011, menggolongkan kriteria kualitas software multimedia menjadi dua, yaitu: kriteria pembelajaran dan kriteria presentasi. Kriteria pembelajaran mengacu pada aspek pedagogi, teknik mengajar atau strategi pembelajaran. Sedangkan kriteria presentasi mengacu pada empat kategori utama yaitu: format tampilan, navigasi, kemudahan untuk digunakan, interaksi.
Menurut Newby, et al (2000, 116-117) menyatakan bahwa untuk mengetahui kualitas multimedia harus mempertimbangkan tiga hal, yaitu:
a.       Method, yaitu teknik dan prosedur yang digunakan dalam pelajaran (kerjasama, game, presentasi, atau diskusi).
b.      Media, yaitu media yang digunakan dalam pembelajaran untuk menarik minat siswa (multimedia, video, teks, gambar, dan animasi).
c.       Material, yaitu isi pembelajaran meliputi: motivasi, orientasi, informasi, aplikasi dan evaluasi.
Berdasarkan penjelasan beberapa teori tentang kriteria kualitas multimedia di atas, dapat diketahui bahwa kriteria tentang kualitas multimedia interaktif dalam pembelajaran, dapat dilihat dari tiga aspek yaitu: aspek pembelajaran, aspek isi/materi, dan aspek media. Aspek pembelajaran yaitu: dengan penggunaan multimedia interaktif proses pembelajaran menjadi praktis, efisien,dan menarik, aspek isi atau materi yaitu: dengan menggunakan multimedia interaktif, materi pelajaran menjadi lebih mudah dan jelas dipahami peserta didik, dan yang terakhir aspek media yaitu: dengan menggunakan multimedia interaktif, media yang digunakan dapat memperlancar proses penyampaian informasi kepada peserta didik. Ketiga aspek tersebut merupakan aspek utama yang menyusun multimedia interaktif dan merupakan satu kesatuan yang saling mendukung serta tidak dapat dipisahkan satu sama lain.














BAB III
PENUTUP
             
A.  Kesimpulan
1.      Domain/Kawasan merupakan suatu realisasi dari definisi dari bidang teknologi pembelajaran. Kawasan mewujudkan apa yang dapat dilakukan oleh suatu disiplin ilmu agar disiplin tersebut mampu memberikan sumbangan langsung dalam bentuk rumusan praktik yang dilakukan oleh para praktisi. Kawasan juga berfungsi sebagai panduan para praktisi dan tenaga ahli untuk bergerak dalam bidang yang dimaksud.
2.      Jenis-jenis media berdasarkan tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual dan gerak. Berdasarkan tiga unsur tersebut, Bretz mengklasifikasikan media ke dalam delapan kelompok, yaitu: (1) media audio, (2) media cetak, (3) media visual diam, (4) media visual gerak, (5) media audio semi gerak, (6) media semi gerak, (7) media audio visual diam, serta (8) media audio visual gerak.
3.      Multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran memberikan suasana baru untuk membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih interaktif, efektif, efisien, dan menarik. Kriteria kualitas multimedia di atas, dapat diketahui bahwa kriteria tentang kualitas multimedia interaktif dalam pembelajaran, dapat dilihat dari tiga aspek yaitu: aspek pembelajaran, aspek isi/materi, dan aspek media.

B.  Saran
Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari pembahasan makalah domain media pembelajaran. Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini kurang sempurna, maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Retnanto. Teknologi Pembelajaran, Kudus: Nora Media, 2011.
Azhar Arsyad. Media Pembelajaran, jakarta:Raja Grafindo Persada, 2003.
Lily Wulandari dkk. Sistem Multimedi., Jakarta: ebook Gunadarma, 2013.
Muhammad Yazdi, E-Learning sebagai Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Teknologi Informasi, Jurnal Ilmiah Foristek, Vol.2 No, 1,2012




[1] Agus Retnanto, Teknologi Pembelajaran, Kudus, Nora Media, 2011,  hlm 1
[2] Azhar Arsyad, media Pembelajaran, jakarta:Raja Grafindo Persada, 2003. Hlm.6
[3] Media Pembelajaran , PDF
[4] Ibid, Media Pembelajaran, PDF
[5] Muhammad Yazdi, E-Learning sebagai Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Teknologi Informasi, Jurnal Ilmiah Foristek, Vol.2 No, 1,2012
[6] Ibid, Media Pembelajaran, PDF
[7] Lily Wulandari dkk, Sistem Multimedia, Jakarta: ebook Gunadarma, 2013, hlm. 1
[8] Ibid, hlm. 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar